SpaceX dan Axiom Akan Kirim Tiga Wisatawan ke ISS pada 2021
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Wahana antariksa Dragon milik SpaceX rencananya akan mengirim tiga wisatawan sipil beserta seorang komandan yang terlatih secara profesional ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada paruh kedua tahun 2021.
SpaceX, perusahaan luar angkasa swasta Amerika Serikat (AS), pada Kamis (5/3) menandatangani kesepakatan dengan Axiom Space, perusahaan rintisan yang berbasis di Houston, untuk mewujudkan misi penerbangan antariksa manusia sipil pertama ke ISS.
Perjalanan itu akan memungkinkan kru tinggal di ISS dan merasakan mikrogravitasi selama sedikitnya delapan hari, menurut Axiom Space.
Tiket untuk perjalanan tersebut kemungkinan dibanderol seharga 55 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.168), dan saat ini satu kursi telah dipesan, menurut surat kabar The New York Times.
Ini merupakan kontrak kedua yang didapatkan SpaceX, yang juga mencapai kesepakatan dengan perusahaan wisata antariksa Space Adventures pada 18 Februari lalu untuk mengirim warga sipil menggunakan wahana Dragon ke orbit Bumi yang lebih tinggi dari ISS antara akhir 2021 hingga pertengahan 2022 mendatang.
Sebelumnya, Space Adventures telah mengatur delapan perjalanan orbital ke ISS untuk tujuh pelanggan kaya raya menggunakan kapsul antariksa Soyuz dari Rusia.
Pada Maret 2019, Dragon milik SpaceX menyelesaikan uji coba penerbangan end-to-end tanpa awak menuju ISS dan kembali lagi ke Bumi. Musk, pendiri SpaceX, pada Januari lalu mengatakan misi berawak pertama untuk Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) rencananya akan dilakukan pada kuartal kedua tahun ini.
Axiom Space sendiri berencana menawarkan hingga dua penerbangan astronaut sipil dan profesional ke ISS setiap tahun.
Selain itu, NASA memilih proposal Axiom untuk menambatkan modul stasiun luar angkasanya ke ISS mulai paruh kedua 2024. (Xinhua)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...