Spanyol Pangkas Defisit Perdagangan Hampir 50 Persen
MADRID, SATUHARAPAN.COM - Defisit perdagangan Spanyol turun hampir setengahnya pada 2013 saat ekspor mencapai rekor baru dan impor turun akibat lemahnya permintaan dalam negeri. Spanyol adalah sebuah negara di mana satu dari empat orang tidak bekerja, kata para pejabat setempat pada hari Jumat (21/2).
Defisit ekspor impor Spanyol, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar keempat zona euro, turun 48,1 persen tahun lalu dari angka yang dicapai pada 2012.
Hasilnya, defisit yang terjadi hanya sebesar 15,9 miliar euro (sekitar Rp 254,9 triliun), kata kementerian ekonomi.
Negara zona euro yang mengalami tekanan atas keuangan publik tersebut tengah berfokus untuk membangun efisiensi melalui reformasi yang sebagian besar dilakukan untuk mencapai pertumbuhan yang didorong oleh ekspor, dan beberapa dari mereka menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
Portugal dan Irlandia yang mendapatkan dana talangan meningkatkan neraca perdagangan mereka. Demikian juga Yunani meskipun data terbaru menunjukkan surplus pertama sejak 1948 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan negaranya kini didorong oleh ekspor.
Spanyol mengekspor barang dan jasa senilai 234,24 miliar euro (sekitar Rp 3,76 kuadriliun), naik 5,2 persen selama 2012 dan merupakan tingkat tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1971, tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Impor mencapai 250,19 miliar euro (sekitar Rp 4 kuadriliun), turun 1,3 persen dibanding tahun sebelumnya. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...