Spicer: Trump akan Tetap Gunakan Twitter Umumkan Kebijakan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Juru bicara Gedung Putih mendatang Sean Spicer memperkirakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap akan menggunakan Twitter untuk mengumumkan kebijakan-kebijakan utama.
Bulan lalu, Trump dikecam keras oleh pakar-pakar kebijakan luar negeri ketika ia menggunakan Twitter untuk menyatakan bahwa Amerika seharusnya memperkuat dan memperluas kapasitas nuklirnya hingga dunia memahami urgensi senjata nuklir itu.
Diwawancarai dalam program “This Week” di stasiun televisi ABC, Spicer mengatakan media-media besar banyak yang khawatir ketika mengetahui bahwa Trump memiliki lebih dari 45 juta pengikut di sosial media. Ditambahkannya, Trump tidak perlu menyampaikan pernyataannya melalui media besar.
“Ketika Trump menyampaikan pesan di Twitter, ia langsung mengetahui hasilnya,” kata Spicer seperti dikutip dari VOA, hari Senin (2/1).
Happy New Year to all, including to my many enemies and those who have fought me and lost so badly they just don't know what to do. Love!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 31, 2016
Sebelumnya, Donald Trump mengirimkan ucapan Tahun Baru kepada “musuh-musuhnya” dalam sebuah cuitan sindiran pada hari Sabtu (31/12).
“Selamat Tahun Baru untuk semuanya, termasuk untuk musuh saya yang banyak dan orang-orang yang memerangi saya dan kalah telak sampai-sampai mereka tidak tahu harus berbuat apa. Salam sayang!” tulis sang presiden terpilih Amerika Serikat (AS) itu.
Pesan yang diunggah di Twitter tersebut, cara komunikasi yang dipilih Trump, menutup sebuah tahun ketika dia menyingkirkan 16 kandidat lain dari partai Republik yang ingin menjadi calon presiden AS.
Dia lalu mengungguli Hillary Clinton dari partai Demokrat dalam pemilu bulan lalu – walaupun mesin politik dan dana kampanyenya lebih besar – secara mengejutkan.
Trump akan dilantik pada 20 Januari untuk menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat.
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...