Sri Lanka Bentuk Tim Perdamaian Lintas Agama
SATUHARAPAN.COM – Pascaserangan teroris pada Minggu Paskah di Sri Lanka, Institut Omnia untuk Kepemimpinan Kontekstual (Omnia Institute for Contextual Leadership) yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat, menaruh harapan besar bahwa perdamaian pada akhirnya akan menang.
Dalam pesan yang dikeluarkan 25 April, Shanta Premawardhana, presiden institute itu, menulis bahwa setiap orang dari masing-masing agama dari setiap negara, berhak untuk bangkit dalam damai. “Setiap anak pantas merasa aman, disambut, dan hidup seturut janji yang diberikan setiap hari,” tulis Premawardhana, yang dilansir oikoumene.org pada 29 April 2019.
“Saya yakin Anda tahu, itu sebabnya mengapa kami membangun Tim Perdamaian Antaragama di Sri Lanka,” ia menambahkan.
Pelatihan yang diberikan Omnia baru-baru ini menyatukan 35 pemimpin dari berbagai daerah di Sri Lanka untuk belajar bagaimana memimpin Tim Penjaga Perdamaian Antaragama. Omnia juga mengadakan dua acara perkenalan, satu di Kandy untuk para pemimpin tim perdamaian, beberapa di antaranya baru setahun yang lalu mengalami kekerasan ekstremis Buddha, dan yang lain di Kolombo, dengan peserta orang-orang dari utara dan timur yang masih bergulat dengan dampak perang selama 26 tahun.
Tim pembuat perdamaian - yang mewakili agama Kristen, Islam, dan Buddha - dilatih bagaimana cara mendengarkan yang baik, belajar dari dan hidup dalam solidaritas yang mendalam dengan mereka yang berada di pinggiran; bagaimana berkolaborasi dengan orang-orang dari agama lain; dan bagaimana membangun kekuatan sehingga mereka dapat bertindak bersama dengan cara yang bermakna dan terukur.
Tim pembawa perdamaian - yang dilatih oleh Omnia - memiliki daftar keberhasilan pencapaian yang terus bertambah di Sri Lanka. Satu tim membantu Desa Hantana dekat Kandy, mengumpulkan lebih dari $ 84 juta rupee untuk membangun sekolah lokal.
Tim-tim juga dibentuk di wilayah perkebunan teh Sri Lanka. Di kawasan itu, telah lama ada keresahan tentang upah rendah dan kondisi kerja yang buruk.
Hingga Desember 2019, akan ada lebih dari 25 tim perdamaian di Sri Lanka.
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...