Stadion Beira Rio, Gotong Royong Pendukung Internacional
SATUHARAPAN.COM – Stadion Beira Rio, di kota Porto Alegre akan menjadi tempat dilangsungkannya enam pertandingan di Piala Dunia 2014 ternyata memiliki sisi menarik, yakni menurut sejarahnya biaya pembangunan kedua stadion ini merupakan hasil gotong royong pendukung klub Internacional.
Saat proses pembangunan, tepatnya pada 1969 para pendukung Internacional membantu dengan memberikan batu bata, semen dan besi yang disumbangkan kepada pemerintah kota Porto Alegre sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi. Tanah yang digunakan untuk pembangunan stadion ini merupakan pemberian pemerintah Porto Alegre kepada Internacional.
Hingga kini stadion yang menjadi markas klub Internacional ini merupakan lapangan sepakbola terbesar di Brasil selatan, dengan ukuran 105 x 68 meter.
Stadion yang lebih dikenal dengan nama Estadio Jose Pinheiro Borda ini menggelar pertandingan pertama kali antara Porto Alegre melawan Benfica menjadi tanda dibukanya stadion tersebut.
Nama Jose Pinheiro Borda diambil dari seorang arsitek asal Portugal yang mengerjakan proyek pembangunan stadion ini. Namun sayangnya, beliau wafat sebelum stadion ini rampung pembangunannya.
Saat piala dunia nanti beberapa pertandingan yang akan disajikan di stadion ini antara lain; pada Kamis(5/6) dini hari WIB di Grup E akan menggelar partai Prancis menghadapi Honduras, pada Rabu (18/6) malam WIB di Grup B akan mempertandingkan antara Australia melawan Belanda, pada Minggu (22/6) dini hari WIB di Grup H akan menggelar partai antara Korea Selatan menghadapi Aljazair, pada Rabu (25/6) malam WIB akan menggelar pertandingan antara Nigeria menghadapi Argentina, sebelum satu partai di perdelapan final pada Senin (30/6) dini hari WIB menjadi pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Beira Rio.
Pembangunan kembali stadion ini dilakukan menjelang bergulirnya Piala Konfederasi pada akhir 2013 lalu, salah satu proyek yang dikerjakan panitia lokal penyelenggara Piala Dunia yakni rekonstruksi tingkat tribun penonton, yang membuat lapangan menjadi lebih rendah. Di samping itu ada penambahan eksterior dan atap baru yang membuat stadion ini tampak lebih modern.
Para pendukung berbagai kesebelasan dunia tidak perlu khawatir karena kota Porto Alegre memiliki sistem transportasi yang baik, sehingga para penggemar sepak bola dapat mudah mengakses jalan menuju stadion.
Porto Alegre Metro,merupakan jalur kereta bawah tanah yang dibangun sejak 1980 untuk mengurangi kemacetan. (fifa.org/wikipedia.org).
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...