Starbucks Akan Pekerjakan 10.000 Pengungsi di Seluruh Dunia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Waralaba kopi, Starbucks berencana mempekerjakan 10.000 pengungsi di seluruh dunia selama lima tahun mendatang menanggapi larangan perjalanan yang ditetapkan Presiden Donald Trump, ungkap pemimpin perusahaan jaringan kedai kopi Amerika Serikat (AS) itu pada Minggu (29/1).
“Hari ini saya menyampaikan kepada Anda dengan kekhawatiran mendalam, berat hati dan janji tegas,” ujar pemimpin sekaligus kepala eksekutif Starbucks, Howard Schultz, dalam sebuah surat untuk karyawan yang diunggah di situs web perusahaan.
“Kami hidup di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya, di tempat kami menyaksikan hati nurani bangsa kami, dan janji Mimpi Amerika, dipertanyakan.”
Schultz, yang merupakan pendukung Partai Demokrat, mengatakan bahwa Starbucks telah berhubungan dengan para karyawan yang terkena dampak perintah eksekutif Donald Trump yang ditandatangani pada Jumat (27/1).
Dekret tersebut menangguhkan kedatangan semua pengungsi selama sedikitnya 120 hari, tanpa batas waktu bagi pengungsi Suriah, dan melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman selama 90 hari.
Sang CEO mengatakan bahwa pengungsi yang dipekerjakan adalah orang-orang yang melarikan diri dari perang, penuntutan dan diskriminasi di 75 negara tempat beroperasinya perusahaan itu. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...