Starbucks Tolak Tuduhan Pasok Dana Dukung Israel
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perusahaan kopi raksasa, Starbucks telah membantah rumor bahwa mereka mendukung dana untuk Israel dan tentaranya.
Menurut harian Daily Mail, perusahaan tersebut membantah bahwa kabar tersebut adalah “sama sekali tidak benar”. Rumor tersebut mengatakan bahwa rantai kopi dan CEO Howard Schultz menyumbangkan jutaan dolar untuk mendukung Israel.
“Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan atau tentara Israel dengan tegas kami nyatakan itu tidak benar,” kutip salah satu pernyataan yang dikeluarkan pada 5 Agustus 2014 lalu.
“Starbucks adalah perusahaan milik publik dan dengan demikian sangat perlu untuk mengungkapkan catatan kerjasama yang diberikan setiap tahunnya melalui orang yang kami tunjuk.”
Starbucks menutup gerainya di Israel pada tahun 2003 karena “tantangan operasional”.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan telah membantah tuduhan atas dukungan dana bagi Israel dan mengulangi pernyataan yang sama “setelah sebuah rumor berkembang di luar sana tentang Starbucks dan Timur Tengah,” kata juru bicara Jim Olson kepada CNN Money pekan lalu.
“Starbucks tidak mendukung politik atau agama manapun. Hal ini berlaku pula untuk Howard,” tambah Olson. “Tidak ada dukungan dana dari Howard atau perusahaan ini kepada pemerintah Israel untuk tujuan apapun.”
Menurut CNN Money, Starbucks saat ini telah beroperasi di hampir 600 toko di 12 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. (dailymail.co.uk)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...