Stasiun TV Al Jazeera akan PHK 500 Karyawan
DOHA, SATUHARAPAN.COM - Stasiun televisi milik negara Qatar, Al Jazeera mengatakan jaringan media itu akan mengurangi kira-kira 500 pekerja di seluruh dunia pada hari Senin (28/3), pemotongan belanja terbaru bagi negara Teluk Persia itu yang telah menderita harga minyak yang merosot.
Sebagian besar pemberhentian akan dilakukan di markas besar media siaran itu di Doha, menurut pernyataan Al Jazeera yang menggambarkan tindakan itu sebagai “prakarsa optimasi tenaga kerja.”
Direktur umum Al Jazeera, Mostefa Souag, mengatakan keputusan itu "sulit" tapi kelompok itu "yakin itu adalah langkah yang tepat".
“Sekalipun keputusan kami sesuai dengan yang dilakukan di seluruh industri media di seluruh dunia, namun pengambilan keputusan itu sangat sulit,” kata pernyataan itu pada hari Minggu (27/3).
“Namun, kami yakin ini adalah langkah yang benar untuk memastikan daya-saing jangka panjang jaringan itu dan jangkauannya.”
Al Jazeera mulai tahun 1996 sebagai saluran televisi berbahasa Arab. Jaringan itu sekarang mempunyai beberapa saluran, termasuk saluran internasional yang berbahasa Inggris. Al Jazeera mempekerjakan sekitar 3.500 orang.
Sebelumnya pada awal tahun ini, media siaran itu mengumumkan penutupan Al Jazeera Amerika, tiga tahun setelah diluncurkan. Sekitar 700 pekerja akan dikurangi setelah saluran menandatangani rencana penutupan pada 12 April.
Qatar, produsen besar minyak dan gas, telah terpukul keras oleh harga minyak sedunia. Negara itu memperkirakan akan menderita defisit US$ 12 miliar tahun 2016. (voa/money.cnn.com)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...