Sting: Alternatif dari Demokrasi Adalah Kekerasan, Penjara Pikiran
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Musisi Inggris, Sting, berpidato di tengah konser musik di Warsawa, Polandia pada hari Sabtu (30/7) malam. Dia memperingatkan penontonnya bahwa demokrasi sedang diserang di seluruh dunia, dan mengajak untuk mengecam perang di Ukraina sebagai "absurditas berdasarkan kebohongan."
Dia meminta aktor Polandia yang populer, Maciej Stuhr, untuk naik ke panggung untuk menerjemahkan peringatannya bahwa demokrasi “dalam bahaya besar hilang kecuali kita mempertahankannya.”
“Alternatif dari demokrasi adalah penjara, penjara pikiran. Alternatif dari demokrasi adalah kekerasan, penindasan, pemenjaraan, dan keheningan,” kata Sting dan kemudian mengusap lehernya dengan gerakan memotong tenggorokan.
Pria berusia 70 tahun itu menyampaikan pesannya di negara yang berbatasan dengan Ukraina, tempat Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan jutaan orang lain mengungsi. Polandia telah menjadi tempat perlindungan bagi lebih banyak orang Ukraina daripada negara lain mana pun.
“Perang di Ukraina adalah absurditas yang didasarkan pada kebohongan. Jika kita menelan kebohongan itu, kebohongan itu akan memakan kita,” kata Sting. Dia tampaknya mengacu pada pembenaran yang coba diberikan Rusia atas invasinya, termasuk klaim Rusia bahwa mereka berusaha untuk "mende-Nazifikasi" Ukraina, sebuah demokrasi yang dipimpin oleh seorang presiden Yahudi.
Mereka yang hadir di Stadion Nasional Warsawa juga akan memahami referensi ke negara mereka sendiri.
Sting mendapat tepuk tangan meriah khususnya ketika dia mengatakan bahwa demokrasi adalah sesuatu yang berantakan dan membuat frustrasi “tetapi masih layak untuk diperjuangkan.”
Pemerintah populis Polandia sering dituduh oleh Uni Eropa dan organisasi hak asasi manusia mengikis norma-norma demokrasi dengan upayanya untuk memperketat kontrol atas pengadilan dan media, mengurangi hak-hak reproduksi perempuan dan terlibat dalam retorika anti-LGBTQ.
Setelah pidatonya, dia membawakan lagu “Fragile,” yang liriknya menyertakan kata-kata bahwa “tidak ada yang datang dari kekerasan dan tidak ada yang bisa.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...