Stok Masker PMI Riau Menipis
RIAU, SATUHARAPAN.COM - Bencana kabut asap yang tidak kunjung hilang mulai berdampak pada kesehatan masyarakat. Masker kini menjadi kebutuhan utama, bahkan sebagian masyarakat mulai mencari oksigen murni dalam kaleng atau yang lebih dikenal dengan sebutan portable oxygen. Berkaitan dengan hal itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Riau sejak September hingga Selasa (6/10) lalu, telah mendistribusikan 30.000 masker.
Ramayu Afandi, Staf Pelayanan Kesehatan PMI Riau, seperti dikutip di situs resmi pmi.or.id, mengatakan kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Riau terus memburuk yang menyebabkan jarak pandang berkisar 30 – 50 meter.
Di wilayah Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, Kota Batam, dan Kabupaten Karimun, jarak pandang hanya sejauh 700 m sampai 1,5 km.
“Kebutuhan masker meningkat setiap hari, sedangkan stok yang kami miliki kian hari semakin menipis,” katanya.
Meski menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak ada lagi titik api di Riau, kabut asap tetap akan menyelimuti Riau.
Hal itu dikarenakan asap yang berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi terbawa angin dari selatan ke utara. Jadi selama kebakaran hutan di Jambi dan Sulawesi Selatan belum teratasi, Riau akan terus dilanda asap.
Selain mendistribusikan masker kepada warga, PMI Riau juga membuka posko pelayanan kesehatan di alun-alun dan lapangan MTQ, Pekanbaru. PMI Riau juga membagikan 200 tanaman sanseviera atau lidah mertua, yang terkenal dapat menjernihkan udara kepada masyarakat, khususnya warga Kabupaten Bintan.
Informasi selengkapnya tentang pelayanan kesehatan PMI Riau dapat menghubungi Ramayu Afandi, Staf Pelayanan Kesehatan PMI Riau, Hp 081365261601.
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...