Studi: Bulan Terbentuk dari Tabrakan Bumi dan Benda Angkasa
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Ilmuwan Jerman pada Kamis (5/6), mengungkapkan bahwa sampel bulan, yang dikumpulkan selama 1960-an sampai 1970-an, menunjukkan bukti baru bahwa bulan terbentuk ketika bumi muda bertabrakan dengan benda angkasa lain.
Bentrokan antara bumi yang baru terbentuk dan benda angkasa bernama Theia sekitar 4,5 miliar tahun lalu, memunculkan gagasan yang disebut para ilmuwan Giant Impact Hypothesis untuk menjelaskan pembentukan bulan.
Meskipun sebagian besar ilmuwan mendukung gagasan itu, mereka mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan dampak tersebut dengan mempelajari rasio antara isotop oksigen, titanium, silikon dan lain-lain.
Sampai saat ini, para peneliti tengah mempelajari sampel bulan yang tiba di bumi melalui meteorit. Mereka menemukan bahwa bumi dan bulan sangat mirip dalam hal komposisi.
Namun, menggunakan sampel yang didapatkan dari permukaan bulan oleh misi luar ruang angkasa Apollo 11, 12 dan 16 milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) serta teknik ilmiah mutakhir, para ilmuwan mendapatkan temuan baru.
“Pesawat tersebut bisa mendeteksi komposisi isotop oksigen yang sedikit lebih tinggi dalam sampel bulan,” menurut penelitian tersebut dalam jurnal Science.
“Perbedaan yang sangat kecil ini mendukung Giant Impact Hypothesis dari pembentukan bulan,” tambah penelitian itu.
Menurut model teoretis dari tabrakan itu, bulan sebagian besar terbentuk dari Theia, antara 70-90 persen, sementara 10-30 persennya berasal dari Bumi.
Para ilmuwan mengatakan bulan mungkin saja merupakan perpaduan antara 50 persen Bumi dan 50 persen sisa-sisa Theia, namun mereka membutuhkan penelitian mendalam untuk membuktikan hal tersebut. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...