Studi: Lumut Sokong Oksigen Bumi 400 Juta Tahun Lalu
MIAMI, SATUHARAPAN.COM - Para ilmuwan sudah lama bertanya-tanya mengenai apa yang memberikan cukup banyak oksigen di bumi untuk menyokong peningkatan jumlah hewan dan manusia, dan para peneliti pada Senin (15/8) mengatakan mereka yakin itu semua dimulai dari lumut.
Laporan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) mengatakan lumut yang menutupi tanah mulai menyebar sekitar 470 juta tahun lalu, memberikan sumber oksigen pertama yang stabil di planet ini dan membuat makhluk cerdas bisa bertahan.
“Menarik rasanya berpikir bahwa tanpa evolusi lumut, kita tidak bisa ada di sini sekarang,” kata salah satu penulis, Tim Lenton, profesor di University of Exeter, Inggris.
“Riset kami menunjukkan bahwa tanaman darat paling tua secara mengejutkan sangat produktif dan menyebabkan peningkatan kandungan oksigen di atmosfer bumi.”
Oksigen pertama kali muncul di atmosfer bumi sekitar 2,4 juta miliar tahun lalu, yang dikenal sebagai Peristiwa Oksigenasi Besar.
Namun, oksigen belum mencapai levelnya saat ini sampai 400 juta tahun lalu.
Beberapa ilmuwan membuat teori bahwa hutan berkontribusi dalam peningkatan level oksigen, namun studi PNAS tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Dengan menggunakan simulasi komputer sebagai cara untuk melihat masa lalu, para peneliti memperkirakan bahwa lumut kerak dan lumut kemungkinan menghasilkan sekitar 30 persen oksigen bumi sekitar 445 juta tahun lalu.
Saat lumut menyebar, jumlah karbon organis dalam batuan sedimen bertambah, meningkatkan level oksigen di udara.
Oksigen tersebut membantu “kehidupan hewan yang besar, cerdas dan sering berpindah-pindah, termasuk manusia, untuk berkembang,” menurut studi itu.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Film Mufasa: The Lion King Tayang di Bioskop
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menyambut masa liburan akhir tahun, The Walt Disney Studios merilis film ...