Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 19:23 WIB | Rabu, 19 April 2023

Studi: Satu dari 20 Kasus Diabetes Terkait COVID-19

Ini disebutkan menandai risiko diabetes yang lebih tinggi pada orang yang tertular COVID-19.
Satu set alat untuk mengukur kadar gula (glukosa) dalam darah bagi penderita diabetes. (Foto: dok. Ist)

SATUHARAPAN.COM-Sebanyak satu dari 20 kasus baru diabetes dapat dikaitkan dengan COVID-19, menurut sebuah studi baru.

"Bukti yang muncul" menunjukkan risiko diabetes yang lebih tinggi bagi seseorang yang tertular COVID-19, menurut JAMA Network, yang menerbitkan penelitian tersebut pada hari Selasa (18/4) dikutip Al Arabiya.

“Studi ini menemukan bahwa infeksi SARS-CoV-2 dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa infeksi ini mungkin berkontribusi pada beban diabetes yang berlebihan pada tingkat populasi,” kata studi tersebut.

Hasilnya berarti 3 -5 persen diagnosis diabetes baru dapat dikaitkan dengan COVID-19.

Studi tersebut menguji lebih dari 600.000 orang di British Columbia Kanada dari Januari 2020 hingga akhir 2021. Dikatakan bahwa orang yang dirawat di rumah sakit karena virus tersebut berisiko lebih besar terkena diabetes.

Diabetes adalah penyakit di mana tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, hormon yang memecah gula. Hal ini menyebabkan jumlah gula yang lebih tinggi dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal dalam jangka panjang.

Diabetes dipisahkan menjadi tipe satu, biasanya dikelola melalui suntikan insulin, dan tipe dua, dikelola melalui pola makan dan gaya hidup.

Diabetes tipe satu biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan biasanya tidak dapat dicegah. Sebaliknya, diabetes tipe dua, biasanya didiagnosis di kemudian hari, dapat dicegah dengan pola makan yang baik dan berolah raga secara teratur.

Sekitar 537 orang berusia 20 hingga 79 tahun di Uni Emirat Arab (UEA) hidup dengan diabetes, menurut angka terbaru dari International Diabetes Federation (IDF). Para ahli memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045.

Menurut IDF, 12 persen orang dewasa di UEA menderita diabetes, di bawah 18 persen di Arab Saudi, Kuwait 25 persen di Qatar 16,4 persen. Diabetes bertanggung jawab atas 796.000 kematian di wilayah MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara) pada tahun 2021, menurut situs IDF. (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home