Studi: Terlalu Lama Duduk Berisiko Depresi Lebih Tinggi pada Remaja
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Terlalu lama duduk setiap hari memiliki kaitan dengan meningkatnya risiko gejala depresi pada remaja, demikian dikatakan University College London (UCL) dalam sebuah laporan pada Rabu (12/2).
Tim penelitian menggunakan data dari 4.257 remaja. Gejala depresi, seperti suasana hati yang muram, hilangnya rasa gembira, dan konsentrasi yang buruk, diukur dengan angket klinis.
Para peneliti menemukan bahwa setiap tambahan posisi duduk selama 60 menit per hari pada usia 12, 14, dan 16 tahun, dikaitkan dengan peningkatan skor depresi masing-masing 11,1 persen, 8 persen, atau 10,5 persen pada usia 18 tahun.
Tim itu juga menemukan mereka yang konsisten menghabiskan waktu dalam posisi duduk yang lama pada ketiga kelompok umur itu memiliki skor depresi 28,2 persen lebih tinggi pada usia 18 tahun.
“Penemuan kami menunjukkan bahwa kalangan muda yang tidak aktif pada sebagian besar hari selama masa remaja berisiko lebih tinggi terkena depresi pada usia 18 tahun,” kata Aaron Kandola, penulis utama penelitian itu yang juga merupakan mahasiswa program doktor di UCL.
“Kami menemukan bukan hanya bentuk kegiatan yang lebih intensif yang bagus untuk kesehatan mental kita, melainkan juga kegiatan fisik apa pun yang dapat mengurangi lama waktu yang dihabiskan dengan duduk akan bermanfaat,” kata Kandola. (Xinhua/Ant)
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...