Sturgeon: PM Inggris Harus Terima Referendum Kedua Skotlandia
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson harus "fokus pada kenyataan" dan mengakui bahwa Partai Nasional Skotlandia (SNP) telah diberi mandat referendum independen kedua, demikian Menteri Utama Skotlandia Nicola Sturgeon pada Sabtu (14/12).
SNP meraih 48 dari 59 kursi di parlemen Inggris dalam pemilu Kamis (12/12), mendorong Sturgeon meningkatkan tuntutannya atas referendum independen kedua.
Namun Johnson, yang didukung oleh Partai Konservatif-nya sendiri memenangkan 80 kursi mayoritas parlemen, mengatakan kepada Sturgeon pada Jumat bahwa ia menentang pemungutan suara independen kedua.
"Saya menegaskan kepadanya bahwa saya memiliki mandat untuk memberikan rakyat pilihan. Ia pun menegaskan kembali penentangannya untuk itu," kata Sturgeon kepada Skynews usai mengunjungi pendukungnya di Dundee, Sabtu.
"Tetapi tahukah anda, mari fokus pada kenyataan bahwa pemilihan pekan ini merupakan momen penting bagi Skotlandia," katanya.
Rakyat Skotlandia pada referendum independen 2014 memilih untuk tetap berada di Inggris, namun mereka juga memilih pada referendum Brexit 2016 untuk bertahan di Uni Eropa, sementara mayoritas pemilih Inggris dan Wales mendukung angkat kaki dari blok tersebut.
Sejak itu Sturgeon berpendapat bahwa Skotlandia berhak memilih kembali menjadi sebuah negara independen sebab keluar dari Uni Eropa bertentangan dengan keinginannya. (Reuters)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...