Sudah Dua Tahun Rakyat Syria Berjuang
JAKARTA - Di Aleppo, 15 Maret 2013, banyak orang berteriak "butuh dua tahun pengorbanan untuk menang". Teriakan ini pada kenyataannya memang menunjukkan bahwa sudah dua tahun pemberontakan pada rezim Bashar Al-Assad. Sebuah perang saudara yang tak dinyana menimbulkan angka korban yang sangat besar. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat sudah 70.000 orang tewas, satu juta warga Suriah mengungsi, ada yang ke luar negeri.
15 Maret 2011 para demonstran berjalan berarak-arakan pertamakalinya di sepanjang kota Damaskus dengan tema "untuk Syria tanpa otoriter". Rezim Basshar Al-Assad dituduh mengendalikan negara dengan cara otoriter selama hampir 40 tahun. Di Deraa, Syria Selatan, banyak anak-anak ditahan dan disiksa karena menulis protes kepada presiden di dinding sekolah mereka. Hal ini semakin memperparah keadaan. Kemarahan dan demonstrasi menyebar ke kota-kota di hampir seluruh negeri.
Oposisi menginginkan pertumpahan darah, karena banyak tentara desertir yang bergabung dalam kelompok oposisi, selain warga biasa dan kelompok pejuang Islam. Kelompok seperti ini banyak terdapat di wilayah Utara dan Timur.
Namun sayang pejuang-pejuang oposisi terus tertekan dan sulit untuk menghadapi Al-Assad yang didukung Rusia dan Iran. Prancis dan Inggris siap memberi bantuan. Bahkan Presiden Prancis Francois Hollande, akan menghentikan embargo senjata ke Syria untuk mendukung fraksi oposisi.
Jika itu terjadi, itu bisa menjadi titik balik dalam konflik untuk terus berkepanjangan. Sebuah solusi militer tidak adanya solusi politik.
(sumber: rfi.fr)
Arjun Erigaisi Raih 2801 Elo Duduki Empat Besar Pecatur Duni...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pecatur India Arjun Erigaisi meraih 2801 Elo, membuatnya kini menempati e...