Sudan Akan Tindak Tegas Pendukung Rezim Bashir
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM-Dewan yang berkuasa di Sudan mengatakan pada hari Selasa (10/3) bahwa mereka akan meningkatkan upaya untuk menyingkirkan para loyalis mantan presiden Omar al-Bashir, sehari setelah perdana menteri pemerintah transisi lolos dari upaya pembunuhan tanpa cedera.
Cabang dinas keamanan Sudan yang terkait erat dengan Bashir akan dikendalikan oleh pemerintah sipil dan sebuah komite yang ditugaskan membongkar rezim lama. Mereka akan diberi kekuatan tambahan, kata jurubicara dewan, Mohamed al-Faki, dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan ke dalam tentang upaya pembunuhan pada hari Senin, ketika ledakan menargetkan konvoi Perdana Menteri, Abdalla Hamdok, saat ia berkendara untuk bekerja.
Mereka tidak mengatakan siapa di belakangnya, tetapi dengan menegaskan kembali bahwa loyalis Bashir akan ditangani dengan tegas. Mereka menyebutkan kemungkinan hubungan dengan pendukung rezim lama yang mencoba untuk mengganggu transisi demokrasi.
Hamdok mengepalai pemerintahan para teknokrat yang bekerja di bawah perjanjian pembagian kekuasaan selama 39 bulan antara kelompok-kelompok sipil dan militer setelah Bashir digulingkan pada April tahun lalu.
Sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan pendukung Bashir, komite telah membubarkan bekas partai yang berkuasa dan memberhentikan pejabat senior di bank dan kedutaan besar.
Beberapa petugas di Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISS) juga telah diberhentikan, dan nama badan itu diubah menjadi Layanan Intelijen Umum (SIG).
Faki mengatakan pada hari Selasa (10/3) bahwa bagian dari GIS yang beroperasi di dalam Sudan akan berada di bawah kementerian dalam negeri.
Pada pertengahan Januari, agen keamanan bersenjata yang memiliki hubungan dengan Bashir melawan tentara di Khartoum selama beberapa jam, setelah perselisihan terkait dengan paket pesangon.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...