Sudan Tingkatkan Upaya Blokir Situs-situs “Negatif”
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM - Para pejabat Sudan berencana meningkatkan upaya memblokir situs-situs “negatif”, lapor media nasional pada Selasa (25/3), di negara yang dijuluki “musuh Internet” oleh banyak badan pengawas itu.
“Dalam beberapa hari mendatang, situs-situs negatif akan diblokir 100 persen,” ujar Mustafa Abdul-Hafiz, dari National Telecommunication Corporation, yang dikutip oleh Sudanese Media Centre (SMC).
Laporan tersebut tidak menguraikan lebih lanjut situs apa saja yang dimaksud. Mereka mengatakan warnet-warnet akan berada dalam pengawasan dan kampanye pendidikan akan menargetkan anak-anak.
Sudan memiliki masyarakat konservatif secara sosial yang dijalankan oleh sebuah pemerintahan Islam.
“Penting untuk meningkatkan kapasitas memblokir situs-situs negatif,” demikian pernyataan Menteri Budaya dan Informasi Negara Bagian Khartoum, Mohammed Yusuf Al-Digair, dikutip SMC.
SMC, yang sangat dekat dengan aparat keamanan, mengatakan akan ada “kampanye berkelanjutan untuk mengawasi warnet-warnet”.
Reporters Without Borders yang berbasis di Paris, Prancis, menyebut Sudan sebagai salah satu “musuh Internet” tahun ini.
Pihaknya mengatakan badan regulator National Telecommunication Corporation memiliki unit pengawasan Internet untuk memutuskan konten apa saja yang bisa diakses.
Dalam menanggapi demonstrasi antipemerintah tahun lalu, badan tersebut memblokir YouTube dan situs berita lokal berbahasa Arab, kata pengawas.
Badan tersebut sejauh ini telah memutus jaringan Internet di seluruh negeri, guna menghambat aksi protes melalui media sosial, tambahnya. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...