Sudirman Said Optimistis Pembangkit 35.000 MW Tercapai
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali mengatakan pihaknya optimistis program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 Megawatt (MW) hingga 2019 tercapai.
“Sebetulnya secara persiapan kami optimis cuma tantangannya adalah proyek manajemen yang ada, kita juga bicara soal tanah dan perizinan," kata Sudirman seusai acara pendelegasian wewenang penerbitan perizinan migas (minyak dan gas) dan minerba (mineral dan batu bara) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Kamis (13/8) petang.
Keyakinan tersebut disampaikan mantan Dirut PT Pindad itu menyusul kritikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli untuk mengevaluasi program 35.000 MW yang dinilai sulit tercapai.
Menurut Sudirman, pihaknya optimistis atas keberhasilan program tersebut lantaran tahun ini perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) sebesar 10.000 MW dengan PT PLN (Persero) sudah mulai berjalan. “Kemudian, tahun depan insya Allah 15.000 MW juga tercapai," kata Sudirman.
Sudirman menambahkan, sekitar 20 persen dari target 35.000 MW pembangkit listrik dinyatakan sudah terkonstruksi. Dengan demikian, pihaknya optimis untuk terus melanjutkan program yang ada sambil tetap terus melakukan evaluasi.
"Evaluasi kita lakukan terus menerus. Bukan mengurangi target, tapi mencari cara bagaimana target itu terpenuhi," kata Sudirman.
Dia menambahkan angka 35.000 MW ditentukan berdasarkan kebutuhan dari hasil kajian, bukan sesuatu yang datang begitu saja. Ada pun terkait sisa target di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebesar 7.000 MW dinilai telah memasuki 50 persen penyelesaian dan diharapkan bisa selesai paling lambat akhir tahun depan.
Sebelumnya, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menilai program pembangkit listrik 35.000 MW yang ditargetkan selesai pada 2019 sulit dicapai. Terlebih, masih ada tambahan sisa target pembangunan pembangkit listrik di era pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono sebanyak 7.000 MW sehingga total mencapai 42.000 MW.
Rizal mengaku akan meminta Menteri ESDM Sudirman Said bersama dengan Dewan Energi Nasional untuk melakukan evaluasi ulang program usungan Presiden Joko Widodo itu. “Evaluasi mana yang betul-betul masuk akal. Jangan dikasih target terlalu tinggi tapi dicapainya susah. Supaya realistis," kata dia. (Ant)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...