Suhu Benny: WNI Keturunan Tionghoa Harus Berlaku Bijak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Rohaniawan Buddha, Mahabhiksu Dutavira Stahavira (Suhu Benny), mengatakan menghadapi persaingan global WNI keturunan Tionghoa harus berlaku bijak. Mereka merupakan bagian dari anak bangsa yang tidak bisa dipisahkan.
“Indonesia makin berubah dan dewasa bahkan kita makin unggul apa lagi dalam menghadapi kondisi globalisasi. Oleh karena itu bijaklah kita semua merupakan bagian anak bangsa yang tidak terpisahkan. Misalnya, bangsa Indonesia sedang susah maka semua anak bangsa susah juga, termasuk warga keturunan Tionghoa akan ikut susah,” kata Benny, dalam silaturahmi dan refleksi Imlek 2561 dengan tema ”Meneguhkan Politik Kebangsaan Bersama Membangun Kemadirian Bangsa” di Kantor DPP PKB, Jalan Raya Raden Saleh, Jakarta Pusat, hari Rabu (3/2).
“Kita lahir ke dunia ini dengan realita bukan pilihan dilahirkan jadi suku Jawa, dan Tionghoa dan sebagainya. Itu adalah kenyataan. Tapi menyikapi hidup adalah pilihan. Kaki kita menginjak bumi, harus bisa mengakar di mana kita berada, menjadi payung untuk anak cucu. Kita makin berubah, kita makin dewasa, kita makin sukses, sukses bangsa , suskes PKB,” dia menambahkan.
Ornamen perayaan tahun baru seperti lampian dan logo monyet api terpampang apik di ruang pertemuan Gedung Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Beberapa tokoh Tionghoa turut hadir dalam acara singkat itu, seperti Ketua Persaudaraan Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Liem Wa Kim atau David Hermanjaya, pengusaha Murdaya Widyawimarta, Suhu Benny serta Ketua Panitia acara Heriyadi.
Selain itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, tampak hadir di tengah acara silaturahmi dan refleksi Tahun Baru Imlek 2561.
Editor : Eben E. Siadari
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...