Sukses Juara, Jaya Raya Jakarta Tidak Takabur
CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Sukses menjadi juara Kejuaraan Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Kejurnas PBSI), Jaya Raya tidak berpuas diri dan tetap berfokus melakukan pembinaan pemain muda.
"Kami bersyukur bisa mempertahankan gelar juara dua tahun lalu. Kami memang mengandalkan nomor ganda, sedangkan nomor tunggal memang masih kurang, terutama tunggal putra. Namun kedepannya kami ingin berprestasi tapi dengan pemain-pemain yang lebih muda," kata Sigit Pamungkas, Koordinator Pelatih Jaya Raya Jakarta, di Gelanggang Olahraga (GOR) Bima, Cirebon, Minggu (14/12) malam.
Sigit mengatakan demikian karena bangga dengan raihan gelar yang diraih anak asuhnya yang mengalahkan Djarum Kudus dengan kedudukan tipis 3-2. Sama halnya yang mereka raih pada 2012 di Surakarta, Jawa Tengah saat Jaya Raya Jakarta kembali mengalahkan Djarum Kudus juga dengan skor yang sama 3-2.
"Saya sudah ingatkan kepada anak-anak bahwa nanti memang kondisinya akan seperti ini, kemungkinan kami tertinggal 0-2. Namun kami yakin tiga poin terakhir akan menjadi milik kami karena memang strong point kami di tiga nomor ini," Sigit menguraikan.
Djarum Kudus lebih dulu mencuri poin pertama saat pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menundukkan pasangan “dadakan” Markis Kido dan Greysia Polii dengan skor 22-20, 21-10.
Djarum Kudus kian unggul menjadi 2-0 lewat kemenangan tunggal putra andalannya, Dionysius Hayom Rumbaka yang menang straight set atas Hermansyah, 14-21, dan 15-21.
Pertarungan kedua klub musuh bebuyutan ini kian seru ketika partai ganda putra dimenangkan oleh Hendra Setiawan dan Angga Pratama yang merupakan wakil Jaya Raya Jakarta. Kemenangan atas Praveen Jordan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo ini pun menahan laju Djarum Kudus yang sudah unggul, kedudukan menjadi 1-2. Hendra dan Angga menang dengan skor 21-15, 21-17.
"Kami ingin Kido fokus di ganda campuran, jadi kami sengaja memasangkan Angga dengan Hendra. Tetapi walau kombinasi seperti apapun kami tetap yakin lebih unggul dari Djarum Kudus karena kami tahu (Mohammad) Ahsan tidak turun," jelas Sigit.
Laga tunggal putri yang dimainkan di partai keempat mempertemukan Bellaetrix Manuputty dan Maria Febe Kusumastuti. Tim Jaya Raya memperpanjang nafas setelah Bellaetrix menang atas Febe dengan skor meyakinkan 21-10, 21-15. Kedudukan pun imbang 2-2 untuk kedua tim.
Seperti sudah diperkirakan, laga akan berlangsung hingga partai kelima. Tim Jaya Raya Jakarta mengandalkan pasangan peraih medali emas Asian Sets 2014, Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari menghadapi dua pemain yang sudah lama jarang berpasangan, Vita Marissa dan Liliyana Natsir.
Greysia dan Nitya akhirnya menjadi pahlawan penentu kemenangan tim Jaya Raya Jakarta usai menang 22-20, 21-15.
"Vita/Liliyana memang sudah lama tidak berpasangan, namun secara level permainan, mereka masih diatas kami dan kami respect dengan mereka. Kami senang bisa memperlihatkan kualitas permainan kami, ini adalah ucapan terima kasih kepada klub yang telah banyak berjasa kepada kami," kata Greysia bahagia.
Sementara itu di pihak lain, Vita Marissa, andalan Djarum Kudus menilai penampilan para pebulutangkis Jaya Raya Jakarta patut diacungi jempol, dan mereka sulit menandingi Greysia dan Nitya.
“Secara stamina, saya dan Liliyana kalah. Kami juga sudah lama tidak berpasangan, keadaan tidak bisa sama seperti yang dulu,” kata Vita.
"Secara overall, sudah masuk skenario. Kami tadi berharap dapat mencuri poin di ganda putra ataupun tunggal putri, namun ternyata gagal. Febe tadi agak tegang, namun seharusnya tetap bisa memberi perlawanan. Bolanya banyak yang tanggung dan kurang bisa membuat lawan berlari mengejar bola. Sedangkan ganda putri sendiri jelas Jaya Raya jauh lebih unggul," komentar Fung Permadi, Manajer tim Djarum Kudus. (badmintonindonesia.org/tournamentsoftware.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...