Sulaman Kawaro Siap Hadapi Tantangan AFTA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Emilia Hinta, pemilik Ibukita Gallery dan pembina kerajinan sulam karawo Gorontalo menyatakan akan siap menghadapi tantangan perdagangan ASEAN 2015 (AFTA 2015).
AFTA merupakan sebuah kesepakatan perdagangan bebas oleh ASEAN yang mulai diterapkan pada 2015. AFTA bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan ketentuan non-bea dalam ASEAN dan menarik investasi asing langsung ke ASEAN.
“Awalnya kami masih terkendala dengan minimnya ketersediaan barang dan desain,” kata dia dalam kata sambutannya di acara Hari Ulang Tahun Keempat Ibukita Gallery di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (6/5).
“Kini, kami tidak lagi takut untuk kekurangan stok karena kami telah menambah kuantitas produksi sulam karawo Gorontalo ini. Dengan menggaet beberapa desainer, kami berharap akan lebih banyak lagi menarik minat konsumen dari berbagai macam kalangan.” tambahnya.
Emilia menuturkan beberapa mimpinya terkait dengan pengembangan sulam karawo ini. Di antaranya adalah menjembatani antara masyarakat berpenghasilan tinggi dengan masyarakat desa berpenghasilan rendah. Menurutnya, dengan cara ini Ibukita Gallery dapat mengupayakan agar dana yang di dapat di perkotaan bisa mengalir ke pedesaan.
Salah satunya dengan cara membina perajin sulam karawo Gorontalo sehingga bagi perajin yang berkontribusi terhdap sulam ini juga mendapatkan hasil yang sebanding dengan kontribusi yang diberikan. Emilia juga berharap sulam karawo ini bisa dikenal di mancanegara sehingga pangsa pasarnya terbuka makin luas.
Dalam acara ulang tahun tersebut menampilkan penyanyi Cynthia Lamusu dan mengadakan peragaan busana berbahan dasar kawaro dengan memamerkan hasil karya rancangan Deden Siswanto, Carmanita dan Tuti Cholid. (wikipedia.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...