Sultan: Siapapun Presidennya Harus Kikis Habis KKN
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Sri Sultan Hamengkubono ke X mengingatkan agar presiden terpilih pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang tetap menyatakan perang terhadap tindak korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
"Siapa pun Presidennya nanti, tetap harus melanjutkan proses reformasi mengikis habis KKN sampai keakar-akarnya, yang oleh Bung Karno disebut sebagai "retooling of the future", dimana KKN itu sampai sekarang masih hidup subur," kata Sri Sultan saat membuka Seminar Kedaulatan Pangan di Jakarta, Minggu (1/6).
Dalam kesempatan itu, Sri Sultan mengutip pidato Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1959 yang berjudul "Penemuan Kembali Revolusi Kita".
"Retooling dari pada semua alat-alat-perdjoangan!Retooling badan eksekutif, yaitu Pemerintah, kepegawaian dan lain sebagainya, vertikal dan horizontal. Retooling badan Legislatif, Yaitu DPR. Retooling semua alat-alat kekuasaan negara Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polisi," katanya.
Retooling alat-alat-produksi dan alat-alat-distribusi, retooling organisasi-organisasi masyarakat, partai politik, badan-badan sosial, badan-badan ekonomi" katanya.
Mengingat pidato tersebut, Sri Sultan mengatakan Pemilihan Presiden kali ini sama dengan kondisi pada tahun 1959 di mana Soekarno mendeklarasikannya sebagai "Tahun Penentuan dan Tahun Tantangan".
"Momentum ini mengingatkan kita pada Pidato Presiden Soekarno 17 Agustus 1959, Rediscovery of our Revolution, yang menamakan tahun 1959 itu sebagai "a year of decision and challenge". Serupa dengan tahun 2014 sekarang ini saat kita ditantang untuk menentukan pilihan Presiden mendatang, yang secara kebetulan salah satu calonnya adalah Alumnus UGM juga," katanya.
Meski demikian, Sultan enggan berkomentar saat ditanya dukungannya terhadap kandidat presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan alumni UGM.
"Biarpun Jokowi alumni, pilpres kan rahasia, nanti saya dicap yang enggak-enggak kalau bilang menentukan pilihan. Saya tidak condong ke mana-mana, nanti saja lihat di TPS 9 Juli," kata Sultan yang besok dijadwalkan akan bertemu Jokowi di Jogjakarta.
Saat ditanya lebih lanjut terkait detil pertemuannya dengan Jokowi besok, Sultan enggan menanggapi.
"Wong dia yang kirim surat mau sowan saya, tanya saja sama Beliau. Masa calon presiden saya tolak mau ketemu?," katanya.
Namun Sultan mengisyaratkan kriteria presiden pilihannya. Sultan mengatakan dia akan memilih presiden yang hanya mengabdi untuk rakyat.
Pemilu Presiden tanggal 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presdin, yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...