Superhero Terbaru Marvel, Ibu Suriah yang Terkepung Perang
SATUHARAPAN.COM - Kota Madaya memiliki akses yang sangat terbatas dengan dunia luar sejak kota itu dikepung oleh Pemerintah Suriah. Kondisi itu menyebabkan kota itu agak sulit dijangkau oleh rombongan medis, dan awak media. Namun, baru-baru ini tim berita ABC dan Komik Marvel, yang dikenal dengan tokoh-tokoh superhero-nya, berusaha masuk ke Madaya untuk menunjukkan kepada dunia tentang realitas hidup dalam peperangan.
Wartawa ABC dapat berhubungan dengan seorang wanita yang tinggal di Madaya, kota dengan 40.000 penduduk di dekat perbatasan Lebanon. Wanita itu berjuang untuk bertahan hidup dalam perang sipil yang sudah terjadi di Suriah selama enam tahun.
Kedua perusahaan milik Disney tersebut sedang berusaha membuat komik digital tentang ibu yang memiliki lima anak. Mereka berusaha menunjukkan ketegangan yang tidak dapat diliput oleh kamera mereka.
Panel-panel ilustrasi memang tidak seberdarah kejadian yang sebenarnya. Mereka menggabungkan kata-kata luar biasa dari wanita dengan lima anak itu. Mereka menggambarkan bagaimana wanita itu melindungi keluarganya yang terjebak dalam perang.
Sejak Madaya berada dalam siaga penuh pertengahan 2015, lebih dari 60 korban tewas karena kelaparan dan kekurangan gizi. Seorang warga mengatakan, “Tubuh kami sudah tidak biasa lagi makan, anak-anak saya kelaparan dan sakit, sakit perut yang parah, karena tubuh mereka sudah tidak bisa mencerna lagi, dan tidak lagi bisa menyerap makanan karena kelaparan yang sudah terlalu lama.”
Seniman Dalibor Talajic mengatakan, ia berusaha untuk tidak mengangkat penderitaan itu menjadi sebuah sensasi. Ia tidak akan membuat komik perang. Ia akan membuat komik dari sudut pandang korban perang dari pihak sipil, karena mereka pihak yang sangat lemah. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa, dan hanya menunggu kematian.
Sebelum terkenal sebagai pembuat komik Deadpool, Talajic sudah membuat sebuah komik tentang anti pahlawan pada awal tahun ini.
Seorang ilustrator mengatakan, Talajic bukanlah tipe seniman Marvel yang membuat segala sesuatu lebih hebat dari kehidupan itu sendiri, dan lebih tertarik membuat sesuatu yang mendekati realitas hidup. Talijic lebih suka membuat komik yang lebih mudah dikenal, lebih membumi, dan lebih mudah dibuat.
Namun, membuat realitas hidup dalam perang di Suriah tanpa sensasi merupakan hal yang tidak mudah. Talajic mengatakan, ”Ini menantang. Ini seperti berjalan di atas pedang yang runcing. Penuh kerja keras.”
Kehidupan keseharian yang brutal di tengah perang Suriah seolah terpecahkan dengan sebuah momen kecil. “Ini tentang seorang ibu, untuk setiap ibu. Ini tentang keluarga, untuk setiap keluarga,” ujar Talajic.
Proyek ini memang bukan pertama untuk Marvel dimana mereka mengangkat kehidupan nyata. Mereka pernah mengangkat kehidupan Paus Yohanes Paulus II dan Bunda Theresa.
ABC sedang berupaya menggambarkan visi Talajic tentang ibu tersebut. Ia berusaha menggambarkan keadaan masyarakat, suasana, dan Kota Madaya. Talajic mengatakan bahwa komik ini dipersembahkan untuk wanita Madaya itu. (newsweekpakistan.com/spw)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...