Supermodel Gisele Bundchen Debat Deforestasi vs Mentan Brasil
BRASILIA, SATUHARAPAN.COM – Pertikaian antara supermodel Gisele Bundchen dan Menteri Pertanian Brasil mengenai isu deforestasi memanas pekan ini. Hal itu muncul akibat kebijakan lingkungan Presiden Jair Bolsonaro yang baru mengkhawatirkan para aktivis.
Model asal Brasil itu menjawab kritikan Menteri Pertanian Tereza Cristina Dias, dengan berpendapat bahwa meskipun ada kawasan lindung, penebangan di hutan hujan Amazon terus meningkat.
Sebuah surat, yang dilihat oleh Reuters pada Kamis (17/1), menantang Dias untuk menunjukkan kemajuan yang dia buat untuk pelestarian dengan mengatakan, “Saya akan sangat senang untuk mengumumkan tindakan positif yang diambil ke arah ini.”
Dias telah mengkritik Bundchen dalam suatu program radio pada Senin (14/1) karena “mengatakan hal-hal buruk tentang Brasil tanpa mengetahui fakta-faktanya,” dan menyebut negara itu penggundul hutan.
Dias berkata Bundchen seharusnya menyoroti pencapaian dalam pelestarian hutan.
Bundchen, yang menikah dengan bintang sepak bola Amerika Tom Brady, merespons melalui Twitter pada Rabu (16/1), tapi tidak menyebut Dias atau Kementerian Pertanian.
Ia aktif terlibat dalam kampanye-kampanye perlindungan lingkungan sejak 2006 dan selalu mencari lebih banyak pengetahuan melalui “membaca dan mengontak para ilmuwan, peneliti, petani, koperasi dan organisasi lingkungan,” katanya dalam sebuah cuitan di Twitter.
Dalam suratnya, Bundchen membantah argumen Dias bahwa Brasil telah mempertahankan 2/3 dari vegetasi aslinya, mengutip data pemerintah yang menunjukkan deforestasi Amazon yang meningkat.
Deforestasi Amazon melonjak 13,7 persen dalam 12 bulan hingga Juli 2018, ke level tertinggi dalam satu dekade.
Dias mengatakan orang-orang yang menyebarkan citra palsu Brasil di luar negeri adalah “Orang Brasil yang jahat”. Sebaliknya, Bundchen mengatakan para penggundul hutal ilegal adalah orang Brasil jahat yang sebenarnya.
Para aktivis khawatir bahwa Bolsonaro, presiden sayap kanan baru negara yang menjabat bulan ini akan mendukung kepentingan bisnis dan pertanian daripada melindungi lingkungan yang ada.
Bolsonaro telah menyarankan Brasil untuk keluar dari Perjanjian Paris tentang perubahan iklim dan salah satu langkah pertamanya sebagai presiden adalah memindahkan kekuasaan dari Kementerian Lingkungan Hidup ke Kementerian Pertanian dan lembaga-lembaga lain.
Amazon, hutan hujan tropis terbesar di dunia, menyerap gas rumah kaca dalam jumlah besar dan pelestariannya dipandang sangat penting untuk memerangi perubahan iklim.
“Saya melihat pelestarian alam tidak hanya sebagai kewajiban lingkungan yang legal tetapi juga cara untuk memastikan kondisi air, keanekaragaman hayati dan kondisi iklim yang baik untuk produksi pertanian,” tulis Bundchen. (Voaindonesia.com)
Lima Pimpinan Baru KPK Jalani Proses Induksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 hari i...