Surabaya Kebun Binatang Kejam di Dunia, Tri Rismaharini Tidak Bantah
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini enggan menanggapi kabar berita DailyMail Online tentang Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai yang terkejam di dunia.
"Saya tahu pihak mana. Tapi saya jamin, kami akan membangun KBS jauh lebih baik dari sebelumnya. Jauh lebih baik," kata Tri Rismaharini seperti disampaikan beritajatim.com, pada Jumat (27/12) di Jawa Timur.
Saat ditemui di Kediaman Wali Kota, Risma, sapaan akrabnya, ia menduga ada salah satu pihak yang tidak senang dengan keberadaan KBS yang saat ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Pemerintah Kota Surabaya.
Risma mengatakan, direncanakan kebun binatang seluas 15 hektar tersebut akan dilengkapi Sea World dan Nite Zoo. Sementara itu, Kepala Pimpinan Satwa KBS, Ratna Achajuningrum hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi.
Laporan Richard Shears
Sebelumnya, DailyMail Online menyebutkan bahwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah kebun binatang kematian dan terkejam di dunia dengan kematian 50 binatang mati selama tiga bulan terakhir ini.
Dalam laporannya, banyak hewan tersiksa di KBS, seperti kaki gajah yang dirantai dan terluka, kandang burung yang sesak dihuni 150 burung pelikan, banyaknya tikus, hingga tubuh unta yang sangat kurus.
Gambaran binatang-binatang di Kebun Binatang Surabaya itu disampaikan oleh reporter MailOnline, Richard Shears dan fotografer Andrew Chant. Mereka mendatangi KBS beberapa waktu lalu dan menggambarkan keprihatinan kondisi binatang di KBS lewat foto-fotonya yang menyedihkan.
‘Berapa banyak pelikan yang dibutuhkan kebun binatang ini?’ tanya Richard Shears kepada penjaga KBS. "Mereka tidak terancam. Tidak perlu menjaga ini,’ jawab petugas itu, seperti disampaikan dailymail pada 6 December 2013. Menurut Richard Shears, mereka tahu apa yang dia katakan, tapi dia hanya menerima mengangkat bahu.
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...