Surabaya, Penyelenggara Lomba Aplikasi Pilkada Pertama
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Kota Surabaya menjadi daerah pertama yang melaksanakan lomba aplikasi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Sebelumnya kegiatan serupa pernah dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, ketika Pemilihan Presiden 2014, Pemilu Legislatif 2014, dan Pilkada Serentak 2015.
“KPU Kota Surabaya bersama dengan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), berusaha mewujudkan partispasi masyarakat dan transparansi di bidang data dan informasi melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU, nota kesepahaman), di bidang keterbukaan data dan informasi,” kata Anggota KPU Surabaya, Purnomo S Pringgodigdo, di Surabaya, 15 November lalu.
Ia mengatakan, Apps Challenge keempat yang diselenggarakan ini adalah buah dari gerakan open data, yaitu gerakan membuka data publik dalam bentuk yang mudah diolah, diproduksi kembali, dan didistribusikan.
“Diharapkan aplikasi-aplikasi yang dihasilkan, dapat membantu masyarakat dalam mengetahui latar belakang calon wali kota Surabaya, yang akan berlaga dalam Pilkada 9 Desember 2015 nanti,” katanya.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengatakan, keterbukaan data harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, terlebih para developer yang bisa mengolah data menjadi aplikasi menarik. Partisipasi dari berbagai komunitas akan membantu pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, dan terbuka.
Titi berharap, ke depan kegiatan serupa bisa dilaksanakan di seluruh daerah yang melaksanakan pilkada. Kegiatan ini juga mendorong agar penyelenggara terbuka dan masyarakat bisa mengawasi jalannya pemilu.
Delapan Aplikasi Pemenang Pahlawan Muda Apps Challenge Pilwali Surabaya 2015
Sementara itu, setelah melalui babak penyisihan dari 59 aplikasi yang mendaftar, terpilih delapan aplikasi pemenang Pahlawan Muda Apps Challenge Pemilihan Wali Kota Surabaya 2015. Delapan aplikasi terdiri atas kategori crowd sourcing, pemantauan pemilu, female, disabilitas, dan games.
Purnomo Pringgodigdo mengatakan aplikasi-aplikasi yang keluar sebagai pemenang akan dipakai oleh KPU Surabaya, khususnya dalam proses sosialisasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2015. Akan tetapi, hak paten atas aplikasi-aplikasi tersebut tetap melekat pada penciptanya.
“Karena paten menjadi milik pencipta, maka tidak menutup kemungkinan apabila mereka ingin menawarkan aplikasi tersebut, untuk dimanfaatkan oleh KPU di daerah lain yang dalam pilkada serentak kali ini juga menyelenggarakan pemilu,” kata Purnomo.
KPU Kota Surabaya, bersama Perludem, menggelar lomba aplikasi pemilihan wali kota (Pilwali) bertajuk #PahlawanMuda Apps Challenge Code For Vote 3.0 Surabaya 2015.
KPU Kota Surabaya dan Perludem, berusaha mewujudkan partisipasi masyarakat dan transparansi di bidang data dan informasi melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU), di bidang keterbukaan data dan informasi.
Daftar kedelapan pemenang adalah sebagai berikut: Juara 1 Kategori Crowd Sourcing: Nyoblos Rek, Juara 1 Kategori All Female Developer: Pemilu Tap, Juara 1 Kategori Disabilitas: Suara Rakyat Surabaya, Juara 2 Kategori Disabilitas: Suaraku, Juara 1 Kategori Pemantauan Pemilu: UNFAIR, Juara 2 Kategori Pemantauan Pemilu: Kenali Pemilu, Juara 1 Kategori Games: Menuju TPS Juara 2 Kategori Games: Surabaya in Election. (rumahpemilu.org)
Editor : Sotyati
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...