Suriah Bertekad Hadapi Serangan Turki
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Suriah bertekad untuk menghadapi dengan cara-cara yang sah terhadap serangan Turki ke wilayahnya yang disebutkan sebagai tindakan invasi dan niat permusuhan. Demikian dilaporkan kantor berita Suriah, SANA, hari Rabu (9/10).
Pernyataan yang dikeluarkan kementerian luar negeri itu menyebutkan "tindakan bermusuhan" dari pemerintah Turki mengungkapkan "ambisi ekspansionisnya." Dan disebutkan bahwa serangan terhadap wilayah Suriah "tidak dapat dibenarkan."
Dikatakan bahwa pihaknya menilai "beberapa kelompok Kurdi (di Suriah) yang bertanggung jawab" untuk situasi saat ini di perbatasan, tetapi Damaskus masih akan siap untuk "merangkul" mereka jika mereka memutuskan untuk kembali.
Pada awal perang saudara delapan tahun di Suriah, pasukan Kurdi mengambil kendali atas wilayah dengan penduduk mayoritas Kurdi di wilayah utara dan timur dan mendirikan lembaga otonom mereka sendiri.
Ketika kelompok Negara Islam (Daesh, ISIS atau ISIL) menyerbu seluruh wilayah itupada tahun 2014, mereka melancarkan pertahanan sengit terhadap tanah air mereka dan menjadi mitra militer utama koalisi pimpinan Amerika Serikat di lapangan.
Ankara dengan keras menentang dukungan Washington terhadap pasukan Kurdi di Suriah dengan menyebutkan hubungan mereka dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang di Turki, dan telah melakukan pemberontakan terhadap negara Turki sejak 1984.
Damaskus, menurut SANA, menolak pemerintahan sendiri Kurdi dan menginginkan lembaga pemerintah pusat dipulihkan di daerah yang dikuasai Kurdi. Dan bangsa Kurdi menginginkan perlindungan dari serangan Turki yang telah lama mengancam mereka.
Kurdi dilemahkan oleh keputusan Washington untuk menarik sebagian besar tentaranya setelah penangkapan sisa terakhir dari "kekhalifahan" IS pada bulan Maret. Dan aliansi yang dipimpin Kurdi itu telah membuka pembicaraan dengan pihak Damaskus. Namun negosiasi belum membuahkan hasil.
SANA melaporkan,Turki telah melakukan dua serangan lintas-perbatasan ke Suriah, termasuk pada 2018 ketika menyerbu wilayah kantong penduduk Kurdi, Afrin di barat laut.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...