Suriah Turki Tembak Dua Jet Tempur di Idlib

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Suriah mengatakan bahwa dua dari pesawat perangnya ditembak jatuh oleh pasukan Turki di dalam wilayah barat laut Suriah, di tengah eskalasi militer di sana yang menyebabkan bentrokan langsung yang meningkat antara pasukan Turki dan Suriah.

Kantor berita Suriah, SANA, mengatakan hari Minggu (1/3) bahwa jet-jet itu ditargetkan di wilayah Idlib, dan empat pilot keluar dengan parasut dan mendarat dengan selamat. Konfrontasi ini juga meningkatkan ketegangan antara Turki yang mendukung kelompok pemberontak Suriah, dan Rusia, yang mendukung pemerintahan Bashar Al-Assad.

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada hari Sabtu (29/2) mengumumkan negaranya telah membuka perbatasan baratnya bagi para migran dan pengungsi yang berharap menuju ke Uni Eropa. Sementara PBB mengatakan pada hari Minggu (1/3) bahwa setidaknya 13.000 orang berkumpul di perbatasan darat antara Turki dan Yunani.

Erdogan tidak secara eksplisit mengaitkan keputusannya untuk membuka perbatasan ke Eropa dengan eskalasi militer di Provinsi Idlib, wilayah barat laut Suriah. Namun, ia telah menyatakan bahwa Turki tidak bisa menangani gelombang migrasi baru. Hal ini merujuk dengan jelas ke Idlib, Suriah, di mana ratusan ribu warga sipil Suriah yang melarikan diri melarikan diri akibat pertempuran dengan pasukan pemerintah Suriah bergerak menuju perbatasan Turki.

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, berbicara dari markas militer di dekat perbatasan Suriah, mengatakan Turki bertujuan untuk menghadapi pasukan pemerintah Suriah daripada pasukan Rusia. Dia, seperti dikutip AP, meminta Moskow untuk membujuk Presiden Suriah, Bashar al-Assad untuk mundur ke garis gencatan senjata 2018 di tepi Idlib.

Mengacu pada kerugian yang ditimbulkan pada Suriah, dia mengatakan Turki telah "menahan" lebih dari 2.200 tentara Suriah, 103 tank dan delapan helikopter. Operasi dengan sandi Spring Shield, yang diluncurkan Turki di Idlib pada 27 Februari sebagai pembalasan pada serangan udara yang menewaskan 33 tentara Turki.

Editor : Sabar Subekti