Survei: 90 Persen Muslim Inggris Cocok dengan Nilai-nilai Barat
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari seperempat Muslim Inggris bersimpati pada motif di balik pembantaian para wartawan Charlie Hebdo dan hampir setengahnya mengatakan mereka menghadapi diskriminasi karena iman mereka.
Namun di sisi lain, hampir semua (95 persen) menyatakan setia pada Inggris dan percaya bahwa mereka harus mematuhi hukum Inggris (93 persen). Lebih jauh, mayoritas (empat perlima) dari responden meyakini bahwa masyarakat Barat Liberal cocok dengan Islam.
Ini adalah bagian dari hasil sebuah jajak pendapat terbaru yang diselenggarakan oleh ComRes untuk BBC, yang dilakukan pada 26 Januari hingga 20 Februari, dengan meminta pendapat 1.000 Muslim Inggris tentang bagaimana hidup mereka di Inggris setelah serangkaian serangan di Eropa.
Empat perlima (78 persen) responden merasa 'sangat tersinggung' ketika Nabi Muhammad digambarkan dalam kartun, sementara hampir sepertiga (32 persen) dari Muslim Inggris tidak terkejut dengan serangan pada Januari lalu terhadap kantor majalah Charlie Hebdo, di mana 12 orang terbunuh.
Lebih dari dua-pertiga dari mereka yang disurvei mengatakan kekerasan terhadap kartunis dan penerbit di balik kartun Nabi itu, tidak dibenarkan. Hampir semua (95 persen) menyatakan setia pada Inggris dan percaya bahwa mereka harus mematuhi hukum Inggris (93 persen).
Sembilan puluh empat persen mengatakan mereka akan melaporkan seseorang yang mereka tahu akan merencanakan tindakan kekerasan.
Penembakan yang terjadi di kantor Charlie Hebdo telah dikecam oleh umat Islam di seluruh dunia, dan Dewan Muslim Inggris mengutuk pembunuhan yang terjadi pada serangan itu sebagai "penghinaan besar terhadap Islam." Mereka mendesak umat untuk bersama-sama "mencari persatuan dan menentang teroris yang hanya bertujuan untuk memecah belah kita ".
Hampir setengah dari mereka yang disurvei (46 persen) mengatakan prasangka terhadap Islam menyebabkan menjadi seorang Muslim di Inggris sulit karena negara menjadi kurang toleran.
Pada bulan Januari, terungkap bahwa umat Muslim menderita reaksi kekerasan di sekolah-sekolah akibat pembunuhan yang terjadi di Paris. Dua puluh enam masjid di Prancis menjadi sasaran pengeboman atau mendapat ancaman, seiring dengan meningkatnya serangan anti-Muslim.
Masjid-masjid di London juga dikirimi surat bernada kebencian dan kartun gambar Nabi Muhammad.
Lebih lanjut, menurut jajak pendapat itu, 35 persen responden meyakini masyarakat Inggris tidak mempercayai Muslim, sementara hanya satu dari sepuluh (11 persen) umat Muslim yang bersimpati terhadap mereka yang ingin melawan kepentingan Barat.
Mayoritas (empat perlima) dari responden meyakini bahwa masyarakat Barat Liberal cocok dengan Islam.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...