Survei: Malware Mampu Tembus Pelindung Keamanan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Perangkat lunak berbahaya semakin bertambah di komputer dan alat-alat seluler, sebagian dipicu kemampuan peretas dalam menembus langkah keamanan utama, kata para peneliti, Rabu (20/11).
McAfee Labs mengatakan dalam survei kuartal ketiganya bahwa mereka melihat ada peningkatan malware yang mengalahkan validasi digital. Tanda tersebut dibuat untuk menjamin suatu perangkat lunak bisa dipercaya.
McAfee mengatakan perusahaannya melihat ada 30 persen kenaikan malware seluler pada kuartal ini, membuat peretas bisa menembus validasi tanda digital dari aplikasi-aplikasi pada alat-alat Android, bersama dengan kenaikan 50 persen malware yang memiliki tanda digital.
“Upaya untuk menembus validasi kode di alat-alat seluler, dan mengambil semua validasi itu pada komputer, menunjukkan upaya untuk mengalahkan mekanisme terpercaya yang diandalkan ekosistem digital kita,” kata Vincent Weafer, wakil presiden senior McAfee Labs.
“Industri harus bekerja lebih keras untuk menjamin integritas teknologi-teknologi ini, mengingat teknologi semakin penting dalam setiap aspek kehidupan kita sehari-hari.”
Laporan kuartal McAfee mengenai ancaman cyberspace juga mengutip adanya kenaikan penggunaan Bitcoin untuk aktivitas ilegal seperti pembelian narkoba, senjata dan barang ilegal lainnya di situs-situs seperti Silk Road.
“Karena mata uang itu semakin terintegrasi dengan sistem keuangan global kita, stabilitas dan keamanannya akan membutuhkan kontrol moneter finansial dan pengawasan, dan upaya keamanan yang diberikan oleh industri,” kata dia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Menag Ingin Bawa Pusat Peradaban Islam ke Indonesia
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengutarakan keinginannya untuk membawa pus...