Suryadharma Ali Santai Tanggapi Mosi Tidak Percaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, menanggapi santai mosi tidak percaya yang diajukan oleh sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) untuk melengserkannya dari ketua umum PPP.
Sebanyak 26 DPW PPP yang dimotori oleh Ketua DPW PPP Jawa Barat, Rahmat Yasin pada Selasa (15/4) siang mengajukan mosi tidak percaya pada ketua umum partainya karena melakukan pelanggaran dengan menghadiri kampanye partai lain. Mereka menuntut Suryadharma Ali mundur dari jabatannya di partai berlambang Ka'bah itu atau segera digelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) untuk menurunkannya.
Suryadharma Ali menyatakan kehadirannya di acara kampanye Partai Gerindra pada Minggu (23/3) bukan sebuah pelanggaran aturan partai. Menurutnya PPP seperti perusahaan go public, jadi setiap pemimpinnya memiliki hak suara.
“PPP itu kalau diibaratkan, seperti perusahaan yang sudah go public, pemegang sahamnya banyak, dan setiap pemegang saham memiliki hak bicara. Itu biasa, karena PPP tidak dimiliki perseorangan,” kata Suryadharma Ali, saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP Jakarta pada Selasa (15/4) sore.
Dia menambahkan kalau dirinya tidak melanggar etika politik partai dan apa yang dilakukannya itu merupakan hak luar biasa yang melekat pada dirinya sebagai ketua umum partai.
“Saya tidak menyalahi etika. Saya melakukan hal luar biasa, bukan pelanggaran etika. Memang salah satu petinggi PPP menyatakan saya melanggar etika, beracuan pada aturan DPP Nomor 1109, namun itu untuk calon anggota legislatif, bukan untuk saya. Saya ini calon presiden dari PPP,” kata dia.
Sedangkan menanggapi desakan supaya segera digelar Muskercab untuk menurunkan dirinya dari jabatan ketua umum, Suryadharma Ali mengatakan tindakan tersebut merupakan langkah yang tidak baik, di saat partai sedang menghadapi pemilihan umum.
“Perlu dukungan 2/3 cabang di seluruh Indonesia, serta 2/3 wilayah. Tidak mudah mendapatkan dukungan sebanyak itu karena cabang berjumlah 510. Masa sekarang kita Muskercab di tengah cabang sedang sibuk menghadapi pemilihan legislatif. Apakah mosi tidak percaya itu sebuah perbuatan terpuji?" kata Suryadharma Ali.
Koalisi
Selanjutnya, Suryadharma Ali menyampaikan PPP bersama partai Islam lain tengah menjajaki kemungkinan koalisi poros tengah jilid II. Dalam beberapa hari ke depan menurutnya, PPP dan partai Islam lain ditambah partai Demokrat dan partai Golkar akan membahas langkah-langkah koalisi.
“Minggu ini pertemuan di PPP, sebagai saudara tua. Namun itu tidak menutup kemungkinan koalisi dengan partai lain, karena partai Islam tidak eksklusif,” kata dia.
Hari ini, “Bang haji (Rhoma Irama) datang ke DPP PPP untuk membicarakan koalisi. Seperti yang saya katakan, koalisi partai Islam mungkin terwujud. Ini bisa jadi poros tengah Jilid II, dengan diisi PPP, PKB, PKS, PAN, PBB, Demokrat, dan Golkar. Kami akan atur pertemuan selanjutnya, dari situ kita tentukan bagaimana langkah yang akan ditempuh,” Suryadharma Ali menambahkan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...