Sutrada Film Steven Spielberg Dokumentasikan Serangan Hamas pada 7 Oktober
Lebih dari 130 kesaksian korban dikumpulkan untuk menambah koleksi kesaksian para penyintas dan saksi Holocaust yang dimiliki USC Shoah Foundation.
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Sutradara film, Steven Spielberg, telah mulai mengumpulkan kesaksian video tentang kekejaman yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga Israel pada serangan brutal tanggal 7 Oktober, untuk menambah koleksi kesaksian para penyintas dan saksi Holocaust milik USC Shoah Foundation.
“Saya tidak pernah membayangkan saya akan melihat kebiadaban yang tak terkatakan terhadap orang-orang Yahudi dalam hidup saya,” kata Spielberg seperti dikutip oleh yayasan tersebut, yang menyimpan koleksi video korban selamat Holocaust dan kesaksian saksi terbesar di dunia.
Berbicara kepada Fox News tentang upaya tersebut, Spielberg mengungkapkan keterkejutannya atas kekerasan yang dilakukan teroris Hamas terhadap warga Israel, seiring dengan gelombang antisemitisme di seluruh dunia dalam dua bulan terakhir.
“Saya merasa ini sangat, sangat mengejutkan, karena antisemitisme selalu ada. Entah itu baru saja terjadi dan sedikit tidak terlihat, namun selalu mengintai, atau justru lebih terang-terangan, seperti Jerman pada tahun 30-an,” katanya.
“Tetapi sejak Jerman pada tahun 1930-an saya tidak lagi menyaksikan antisemitisme tidak lagi mengintai, tetapi berdiri dengan bangga dengan tangan di pinggul seperti Hitler dan Mussolini,” kata Spielberg.
Organisasi yang bermarkas di Amerika Serikat ini kini berkolaborasi dengan tim produksi di Israel untuk mengumpulkan keterangan saksi mengenai pembantaian pada tanggal 7 Oktober, ketika sekitar 3.000 teroris menerobos perbatasan ke Israel dari Jalur Gaza melalui darat, udara dan laut, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.
Dalam sebuah artikel yang dirilis awal November untuk mengumumkan upaya tersebut, yayasan tersebut mengutip kesaksian Shaylee Atary Winner, yang melarikan diri dari rumahnya di Kibbutz Kfar Aza bersama bayinya yang berusia empat pekan pada pagi hari tanggal 7 Oktober.
Suaminya, Yahav Winner, dibunuh oleh teroris saat dia membantu istri dan bayinya melarikan diri.
“Saat saya bersama Shaya di gudang kebun, saya berkata pada diri sendiri, 'Shaylee, pikirkan tentang film Holocaust. Apa yang akan dilakukan seorang ibu dan bayinya?’ Karena seperti itulah rasanya. Aku merasa mereka benar-benar mengejarku dan Shaya, seolah dia adalah mangsa. … Tidak ada situasi biasa dalam kenyataan saya yang bisa mendekati apa yang kami alami,” kata Shaylee dalam kesaksiannya.
Kesaksian Atary Winner adalah salah satu dari 130 wawancara yang direkam sejauh ini sebagai bagian dari upaya pengumpulan kesaksian orang yang selamat pada tanggal 7 Oktober, yang dapat diakses oleh publik secara online melalui Arsip Sejarah Visual yayasan di Countering Antisemitism Through Testimony Collection (CATT) milik USC Shoah Foundation. yang mendokumentasikan antisemitisme pasca-Holocaust.
Spielberg, yang mendirikan organisasi tersebut pada tahun 1994, percaya bahwa upaya ini akan “memastikan bahwa suara para penyintas akan menjadi alat yang ampuh untuk melawan peningkatan bahaya antisemitisme dan kebencian.”
Inisiatif ini muncul di tengah meningkatnya antisemitisme di seluruh dunia ketika Israel memerangi kelompok teror Hamas di Gaza. Israel berjanji untuk melenyapkan Hamas sebagai respons terhadap pembantaian 7 Oktober, meluncurkan kampanye yang telah menyebabkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza hancur.
Jumlah warga sipil Gaza yang tewas dalam perang tersebut telah menuai kritik dan tekanan internasional terhadap Israel, seiring dengan meningkatnya insiden dan serangan antisemit di seluruh dunia.
“Kedua inisiatif ini, merekam wawancara dengan para penyintas serangan 7 Oktober dan pengumpulan kesaksian Holocaust, berupaya memenuhi janji kami kepada para penyintas: bahwa kisah-kisah mereka akan direkam dan dibagikan dalam upaya melestarikan sejarah dan berupaya menuju dunia tanpa kekerasan. antisemitisme atau kebencian dalam bentuk apa pun,” kata Spielberg. (Fox News/ToI)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...