Suu Kyi Berterima Kasih Pada Dukungan Rakyat Menentang Kudeta
YANGON, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, pada hari Senin (21/6) mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya, karena mereka telah menentang junta dan merayakan ulang tahunnya yang ke-76 dengan protes bunga. Itu diucapkan saat persidangannya atas serangkaian tuduhan kriminal dilanjutkan.
Sebuah pemberontakan massal di Myanmar terhadap kudeta militer pada bulanFebruari telah bertemu dengan tindakan keras brutal yang telah menewaskan lebih dari 870 warga sipil, menurut sebuah kelompok pemantau lokal.
Para pengunjuk rasa di seluruh negeri pada hari Sabtu (19/6) mengenakan bunga di rambut mereka, - meniru gaya khas Suu Kyi, untuk menandai ulang tahun ikon demokrasi, yang berusia 76 tahun di bawah tahanan rumah oleh junta militer.
Banyak yang meniru gaya rambut dengan bunga dan mengunggah gambar ke media sosial, dari mantan ratu kecantikan hingga tentara pemberontak.
Suu Kyi mengatakan kepada pengacaranya "untuk menyampaikan terima kasihnya dan berbagi keinginannya untuk orang-orang", kata pengacaranya Khin Maung Zaw kepada wartawan setelah sidang pengadilan hari Senin. Dia menambahkan bahwa dia "dalam keadaan sehat".
Sidang mendengarkan kesaksian bahwa Suu Kyi melanggar pembatasan virus corona selama pemilihan tahun lalu yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dan memiliki walkie talkie yang diimpor secara ilegal.
Wartawan dilarang mengikuti persidangan di pengadilan khusus di ibu kota Naypyidaw dan seorang reporter AFP mengatakan ada banyak polisi di luar.
Pertemuan singkat dengan tim hukumnya telah menjadi satu-satunya saluran ke dunia luar untuk Suu Kyi, yang tetap populer di Myanmar, sejak dia ditahan pada Februari.
Bulan lalu dia menggunakan penampilan pertamanya di pengadilan untuk menyuarakan pembangkangan terhadap junta, menegaskan bahwa partai NLD-nya akan "ada selama rakyat ada karena didirikan untuk rakyat".
Pemimpin junta militer Min Aung Hlaing mengklaim perebutan kekuasaannya dengan menuduh dugaan kecurangan pemilu dalam pemilihan November dan mengancam akan membubarkan NLD.
Pengacara Suu Kyi mengatakan mereka mengharapkan persidangan selesai pada 26 Juli. Tuduhan lain terhadapnya termasuk klaim bahwa dia menerima pembayaran emas secara ilegal dan melanggar undang-undang kerahasiaan era kolonial. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...