Swedia Larang Penjualan Parasetamol di Supermarket
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM – Swedia, Rabu (29/4) mengatakan, mereka akan melarang penjualan tablet parasetamol di supermarket, karena lonjakan tajam kasus overdosis dalam enam tahun sejak tablet tersebut tersedia di luar apotek.
“Tablet parasetamol tanpa resep dokter tidak bisa lagi dijual di luar apotek setelah 1 November 2015,” kata Medical Products Agency Swedia dalam sebuah pernyataan.
Parasetamol dalam bentuk tablet normalnya, menjadi penyebab untuk sebagian besar keracunan, untuk itu kami membatasi penyediaannya.
Tidak ada batasan, yang akan diberlakukan pada parasetamol dalam bentuk cair atau obat rangsang.
Badan tersebut menunjuk pada sebuah studi yang menunjukkan lonjakan 40 persen dalam kasus keracunan terkait parasetamol, yang dapat menyebabkan kerusakan hati, ketika tablet itu mulai dijual untuk umum, antara tahun 2009 sampai 2013.
Menurut badan medis itu , supermarket dan pom bensin yang menjual obat tanpa resep, umumnya buka lebih larut, dibandingkan dengan apotik di Swedia, membuat tablet parasetamol tersedia lebih mudah, menimbulkan potensi bagi kesehatan publik.
Perusahaan farmasi Inggris, GlaxoSmithKline, yang memproduksi obat penghilang rasa sakit berbasis parasetamol yang paling populer di Swedia, Alvedon dan Panodil, mempertanyakan bukti di balik keputusan tersebut.
“Dari data yang disampaikan kami tidak bisa menarik kesimpulan bahwa penjualan supermarket menjadi penyebab di balik lonjakan kasus keracunan,” kata juru bicara perusahaan itu kepada kantor berita Swedia, TT.(AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...