Syarat Menyantap Makanan Kalengan Saat Pandemi Virus Corona
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dokter spesialis gizi dari RSPI-Puri Indah, Raissa E Djuanda, tidak melarang orang mengonsumsi makanan beku dan kalengan saat pandemi virus corona baru atau COVID-19 saat ini, tetapi ada syarat yang harus diperhatikan.
“Sayuran dan buah-buahan beku atau kaleng diperbolehkan, cek nutrition fact dengan syarat memilih yang rendah gula, garam, minyak,” kata dia dalam diskusi bersama media melalui daring, Kamis (16/4) sore.
Para ahli kesehatan merekomendasikan asupan garam, gula, dan lemak tak berlebihan per hari. Untuk garam sebaiknya tidak lebih dari satu sendok teh atau lima gram per hari, lalu gula maksimal empat sendok makan atau 50 gram, sementara minyak atau lemak sebaiknya tidak melebihi lima sendok makan atau 67 gram setiap hari.
“(Makanan kaleng dan beku) perlu dipastikan per serving-nya berapa. Misalnya kemasannya itu 100 gram, tetapi di nutrition fact-nya itu biasanya hanya 20 gram. Harus memperhatikan kalau habiskan sebungkus,” tutur Raissa.
Dia mengatakan, makanan yang dibekukan memang berkurang kandungan nutrisinya walau tak terlalu banyak. Menurut dia, sayur dan buah yang dibekukan masih lebih sehat ketimbang makanan kemasan lain yang mengandung zat tambahan.
“Makanan sehat dari bahan segar, sayur dan buah, bisa disimpan di dalam freezer, jadi tahan lama, bisa sampai dua bulan. Bisa pakai teknik merebus sebentar, lalu kasih es baru biar berhenti panasnya, masukan cup dan masukkan freezer,” tutur dia.
Untuk tips konsumsi selama corona, dia menyarankan makanan berbahan dasar buah dan sayuran dan karbohidrat kompleks, misalnya kue dari bahan tepung gandum atau granola. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...