Syarifuddin Sudding: Ada Kepentingan di Balik Pernyataan Imam Anshori
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anggota Komisi III DPR Syarifuddin Sudding menuding, ada kepentingan di dalam pernyataan Wakil Ketua Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh terkait percobaan suap.
Sudding menduga, pernyataan tersebut bermaksud untuk menyudutkan Komisi III dalam proses seleksi calon hakim agung.
"Opini bahwa anggota Komisi III kerap melakukan pemerasan itu yang sedang dimainkan KY saat ini," kata Sudding di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (26/9).
Sudding menjelaskan, pernyataan Imam Anshori mengenai percobaan penyuapan sebenarnya bisa ditelusuri. Namun Sudding tidak melihat keseriusan atas pernyataan itu, melainkan ada unsur politis di balik pernyataan tersebut.
Saat memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR untuk mengkonfirmasi pengakuan bahwa ada anggota Komisi III yang mencoba menyuap dirinya, Imam Anshori tak mau mengungkapkan nama anggota DPR yang dimaksud. Alasannya, BK DPR tak memberikan jaminan kasus itu akan diproses secara hukum. Imam juga mengaku tidak cukup bukti dan takut dituntut balik oleh anggota DPR yang dimaksud.
"Bukti-bukti itu bisa ditelusuri. Percakapan itu bisa ditelusuri. Kalau dia bilang lewat telepon, kan itu bisa dilacak percakapan itu. Kalau dia ada pertemuan di Plaza Senayan, itu kan ada CCTV," kata Sudding.
Ketua Fraksi Hanura tersebut menyesalkan jika Imam menyatakan tidak ada bukti. Sudding menilai, penyataan itu sengaja disampaikan untuk menciptakan opini publik.
"Kita menduga bahwa statemen Imam Anshori itu hanya untuk agar seleksi calon hakim agung itu tak melalui Komisi III lagi, tetapi langsung melalui ke KY," papar Sudding.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...