Tahun Baru Konghucu dari Sudut Pandang Agama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Agama di Indonesia beragam dan para pemeluknya saling menghargai satu sama lain, sama seperti para pemeluk Konghucu yang akan merayakan Tahun Baru Konghucu yang tahun ini jatuh pada Senin (8/2) mendatang.
“Kalau kita perhatikan ritual yang terkait dengan tahun baru mulai yang dilakukan sejak seminggu sebelumnya (Hari Persaudaraan, red) sampai dengan dua minggu sesudahnya (Cap Go Meh, red), jelas tak bisa dibantah bahwa Tahun Baru ini adalah Hari Raya Agama Konghucu,” kata Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Budi Santoso Tanuwibowo kepada satuharapan.com di kantor kerjanya, PT Aditya Sarana Graha, Jl. Mampang Prapatan Raya no 97, Jakarta Selatan, hari Senin (11/1).
Budi menambahkan, Tradisi berdoa di Tahun Baru Konghucu, dari sudut pandang agama, dimulai sejak Kong Fu Zi–atau yang dikenal bangsa Indonesia dengan nama Konghucu–menetapkan kalender yang diciptakan Nabi Huang Di (nabi dalam Agama Ru Jiao–kepercayaan kuno Tiongkok) sebagai perhitungan penanda waktu umat Konghucu melakukan ritual doa.
“Menurut tradisi Ru Jiao puncak musim semi ada sembahyangan yang dikenal dengan sembahyang Imlek, puncak musim panas itu ada sembahyangan namanya Tuan Wu (Festival perahu naga), pada musim gugur atau ada sembhayang kue bulan, dan puncak musim dingin sembahyangan makan ronde,” dia menjelaskan.
Budi menjelaskan Konghucu–dengan mengutip fakta sejarah dari penjelajah Italia yang pernah mencapai Tiongkok, Matteo Ricci–Kong Fu Zi adalah nabi terbesar dan teragung sebagai nabi dalam agama Ru Jiao.
“Makanya muncul istilah Konfusianisme, dan di Indonesia muncul agama Konghucu,” dia menjelaskan.
Budi menjelaskan bahwa Konghucu sebelum dijadikan agama, sosok Konghucu atau Kong Fu Zi adalah nabi terakhir dalam agama Ru Jiao (kepercayaan kuno masyarakat yang kini mendiami negara Republik Rakyat Tiongkok).
“Agama Ru Jiao yang kalau diartikan adalah agama bagi orang terpelajar agama bagi orang yang lembut hati, agama yang mengutamakan jalan hidup kebajikan. Konsep di dalam Konghucu adalah monoteis, yang dinamai Tian atau Yang Maha Besar,” kata Budi.
Budi mengatakan ada empat tokoh penting yang berperan dalam penggunaan kalender Imlek, yaitu Huang Di, Xia Yu (pendiri Dinasti Xia), Kong Fu Zi dan Han Wu Di (kaisar di Dinasti Han).
Budi menjelaskan Han Wu Di adalah Kaisar pertama yang menetapkan agama Konghucu sebagai agama Negara. “Maka jelaslah Kalender Imlek terkait erat dengan Ru Jiao atau agama Konghucu,” kata dia.
Berbagai Upacara Berkaitan dengan doa Agama Kong Hu Cu
Berdasar Surat Keputusan Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia No. 006/MUNAS XVII/MATAKIN/2014 terdapat beberapa ritual doa wajib bagi umat Konghucu seperti disarikan dari matakin.or.id:
1)1 bulan I (Zheng Yue) – Sembahyang Tahun Baru Kongzili/Yinli, Xin Zheng, atau Chun Jie,
2)4 bulan I (Zheng Yue) - Sembahyang Menyambut Malaikat Dapur Turun (Ying Zao Jun Xia Jiang)
3)8/9 bulan I (Zheng Yue) - Sembahyang Besar kepada Tuhan YME (Jing Tian Gong)
4)15 bulan I (Zheng Yue) - Sembahyang Syukur Shang Yuan Jie/Yuan Xiao Jie, atau Cap Go Me
5)18 bulan II (Er Yue) - Sembahyang Hari Wafat Nabi Kongzi (Zhi Sheng Ji Chen)
6)4 atau 5 April - Sembahyang Hari Sadranan (Qing Ming Jie)
7)5 bulan V (Wu Yue) – Sembahyang Duan Yang Jie/Duan Wu Jie, atau Bai Chuan
8)15 bulan VII (Qi Yue) – Sembahyang Arwah Leluhur (Zhong Yuan Jie)
9)29 bulan VII - (Qi Yue) - Sembahyang Arwah Umum (Jing He Ping/Jing Hao Peng)
10)15 bulan VIII (Ba Yue) - Sembahyang Syukur kepada Tuhan YME dan kepada Malaikat Bumi (Fu De Zheng Shen) pada saat pertengahan Musim Gugur (Zhong Qiu Jie)
11)27 bulan VIII (Ba Yue) - Sembahyang Hari Lahir Nabi Kongzi (Zhi Sheng Dan)
12)15 bulan X (Shi Yue)- Sembahyang Syukur Akhir Panen kepada Tuhan YME dan kepada Malaikat Bumi (Fu De Zheng Shen) pada awal Musim Dingin (Xia Yuan Jie)
13)21 atau 22 Desember - Sembahyang Hari Genta Rohani dan Wafatnya Mengzi (Dong Zhi Jie)
14)24 bulan XII (Shi Er Yue) - Sembahyang Hari Persaudaraan; Mengantar Malaikat Dapur Naik (Song Zao Jun Shang Tian, atau Er Si Sheng An)
15)29 atau 30 bulan XII (Shi Er Yue) – Sembahyang Tutup Tahun (Chu Xi).
Editor : Bayu Probo
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...