Taiwan Kembali Tawarkan Dialog Bermakna pada China
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Taiwan siap melakukan pembicaraan "bermakna" dengan China selama mereka bersedia mengesampingkan konfrontasi, kata Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, pada hari Jumat (1/1), menawarkan cabang zaitun lagi ke Beijing dalam pidato Tahun Barunya.
Taiwan yang demokratis, yang diklaim oleh China sebagai wilayah kedaulatannya, telah mendapat tekanan yang meningkat dari Beijing dengan aktivitas militer di dekat pulau itu.
China mengatakan pihaknya menanggapi "kolusi" antara Washington dan Taipei, yang marah karena dukungan AS yang meningkat untuk pulau yang diperintah sendiri itu. Beijing memandang ini sebagai pendahulu Taiwan yang mendeklarasikan kemerdekaan resmi, sebuah garis merah bagi China.
Berbicara di kantor kepresidenan, Tsai mengatakan bahwa dalam setahun terakhir, aktivitas militer China di dekat Taiwan telah mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
"Saya ingin menegaskan kembali, bahwa dalam hal hubungan lintas selat, kami tidak akan maju secara terburu-buru dan akan berpegang pada prinsip kami," kata Tsai.
"Selama otoritas Beijing bertekad untuk meredakan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sejalan dengan prinsip timbal balik dan martabat, kami bersedia untuk bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna," tambahnya. Dia menggemakan komentar yang dia buat pada bulan Oktober pada pidato hari nasional.
Menolak Syarat China
China, yang memutuskan mekanisme pembicaraan formal pada tahun 2016 setelah, Tsai pertama kali memenangkan jabatan, dan telah berulang kali menolak ajakan Tsai, dengan mengatakan bahwa dia harus terlebih dahulu menerima Taiwan sebagai bagian dari China, sesuatu yang telah ditolak oleh Tsai.
Tsai mengungkapkan harapannya bahwa setelah epidemi COVID-19 terkendali, “pertukaran yang normal dan teratur untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman” antara orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan dapat dilanjutkan.
Belum ada tanggapan segera dari China. Presiden China, Xi Jinping, tidak menyebut Taiwan dalam pidato Tahun Baru pada pada Kamis (31/12) malam.
Tsai mengatakan dalam bahas Inggris, dia sangat berterima kasih atas dukungan berkelanjutan dari komunitas internasional untuk Taiwan. "Demokrasi kami lebih kuat karena dukungan Anda." (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...