Taiwan: Uni Eropa Bantu Hentikan Sebut Kota-kota Taiwan sebagai Bagian China
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Taiwan menyatakan kepuasannya pada hari Senin (28/9) dan mengatakan Uni Eropa (UE) telah turun tangan untuk membantu setelah aliansi global wali kota tidak lagi menyebut kota-kota Taiwan sebagai bagian dari China. Ini sebagai kemenangan langka untuk pulau itu di tengah tekanan yang meningkat dari China.
China telah meningkatkan upaya untuk membuat grup dan perusahaan internasional merujuk di situs web mereka dan dalam dokumen resmi ke negara demokratis, Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari China, hingga menimbulkan kemarahan pemerintah Taiwan dan rakyatnya.
Selama akhir pekan, para pejabat Taiwan menyatakan kemarahannya setelah Global Covenant of Mayors (Kovenan Wali Kota Global) untuk Iklim dan Energi yang berbasis di Brussel mulai mencantumkan di situs webnya enam kutipan anggotanya di Taiwan sebagai milik China. Wali kota terkait kemudian menulis surat terbuka menyerukan agar keputusan itu dibatalkan.
Kota Taiwan, Bukan China
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengatakan setelah protes, kelompok itu telah kembali ke penunjukan aslinya bahwa kota-kota itu sebagai bagian dari China Taipei, nama yang digunakan Taiwan di beberapa badan internasional seperti Olimpiade untuk menghindari keberatan Beijing atas partisipasi mereka.
Uni Eropa "membantu kami dalam upaya ini", kata Wu kepada parlemen, tanpa memberikan rincian. "Kami sangat senang dengan kerja keras semua orang, namanya telah dikembalikan," katanya.
"Meskipun beberapa orang mungkin tidak senang dengan nama ini, setidaknya cara kami berpartisipasi tidak ditempatkan di bawah negara lain." Belum ada tanggapan tentang ini dari UE.
Kovenan Global, dalam sebuah pernyataan singkat, menyalahkan "kesalahan teknis dalam data base" untuk perubahan penunjukan, yang katanya sekarang telah diperbaiki.
Tidak ada negara anggota UE yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, dan UE sendiri cenderung tidak menonjolkan diri dalam masalah Taiwan, karena khawatir akan mengecewakan China, mitra dagang terbesar keduanya.
Di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, mengatakan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah China. "Kota-kota di wilayah Taiwan tentunya harus terdaftar sebagai kota orang China," katanya kepada wartawan.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...