Tak Resmikan RPTRA di Koja, Ahok Bantah ada Penolakan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah ada penolakan warga terhadap dirinya di wilayah Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, hari Kamis (26/5). Hal ini mencuat ketika dia tidak datang meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rawa Badak Utara yang merupakan kontribusi corporate social responsibility (CSR) dari PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.
“Bukan (ada penolakan). Karena antar Pak Jokowi (ke bandara Halim Perdanakusuma),” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari Kamis (26/5).
Dia mengaku tidak ada laporan khusus terkait warga yang melakukan penolakan terhadap dirinya. Dia tak ambil pusing apakah penolakan itu terkait penggusuran yang kerap dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jakarta Utara.
Isu penolakan muncul ketika sebuah surat beredar dari Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran yang ditujukan untuk Camat Koja, Jakarta Utara yang berisi penolakan kedatangan Ahok untuk peresmian RPTRA Rawa Badak Utara.
Menurut mereka, pembangunan RPTRA hanyalah sebagai bentuk pencitraan semata dari Ahok yang ingin menggalang dukungan dan simpati dari masyarakat untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Selain itu, aksi ini juga didasari atas rasa solidaritas mereka terhadap beberapa warga Jakarta Utara seperti di Pasar Ikan dan Akuarium yang rumahnya digusur oleh Ahok.
“Atas dasar kesamaan nasib dan sebagai bentuk solidaritas kami, dengan ini kami secara tegas menolak kehadiran Sdr. Ahok (Gubernur DKI Jakarta) yang rencananya akan hadir di wilayah Kecamatan Koja dalam acara peresmian RPTRA tepatnya di RW 08 Kelurahan Rawa Badak Utara pada tanggal 26 Mei 2016,” kata Ketua Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran Herdanus dalam surat edaran yang diterima oleh satuharapan.com di Jakarta, hari Rabu (25/5).
Sementara itu, Nuraida (43) warga RW 08, Kelurahan Rawa Badak Utara mengaku, tidak pernah mempermasalahkan peresmian RPTRA RBU dilakukan oleh Ahok.
“Saya tidak keberatan Gubernur yang datang untuk meresmikan RPTRA RBU. Justru mungkin kalau Gubernur langsung malah lebih ramai dan meriah seperti saat peresmian RPTRA lainnya,” kata Nuraida, di Jakarta, hari Kamis (26/5).
Dia menilai, keberadaan RPTRA RBU untuk kepentingan masyarakat, khususnya anak. Mereka memiliki tempat bermain yang aman.
Hal senada juga diutarakan Firman (37) warga RW 06, Kelurahan Rawa Badak Utara. Dia mengaku sudah 10 tahun tinggal di RW 06 dan tidak keberatan dengan hadirnya Gubernur DKI Jakarta. Namun, pihaknya mendengar adanya oknum yang akan menolak kehadiran gubernur.
“Memang saya dapat isu. Tapi saya pribadi tidak keberatan kalau Gubernur langsung yang datang untuk meresmikan RPTRA RBU,” kata Firman.
Ia juga mengakui, keberadaan RPTRA RBU yang dibangun Pemrov DKI Jakarta justru sangat bermanfaat buat warga dan anak. apalagi, Kelurahan Rawa Badak Utara merupakan padat penduduk. Lingkungan ini juga tidak memiliki lahan kosong untuk tempat bermain bagi anak-anak.
Akhirnya, peresmian RPTRA Rawa Badak Utara ini dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada pukul 08.00 WIB.
RPTRA RBU memiliki luas lahan 2.000 meter persegi dengan fasilitas seperti lapangan futsal, ruang pelatihan Cakra Kembar, PKK Mart, ruang baca Chesa, ruang sekretariat PKK, ruang laktasi dan dua toilet. Selain itu ada lahan hijau yang dapat ditanami tanaman obat.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...