Taliban Dituduh Bunuh Mantan Polisi Yang Sedang Hamil
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Pejuang Taliban menembak dan membunuh seorang perempuan mantan polisi yang sedang hamil di dalam rumahnya di Provinsi Ghor, menurut wartawan Afghanistan melaporkan pada hari Minggu (5/9), mengutip keluarganya.
“Nigara seorang petugas polisi ditembak mati di depan anak-anaknya dan suaminya tadi malam pukul 10 malam di Provinsi Ghor. Nigara sedang hamil enam bulan, dia ditembak mati oleh Taliban,” kata Bilal Sarwary di Twitter, mengutip anggota keluarganya.
Gambar grafis yang beredar di media sosial mengklaim menunjukkan lokasi di mana dia dibunuh, menggambarkan tubuhnya terbaring berlumuran darah di karpet dan obeng berdarah yang menurut seorang jurnalis di Twitter digunakan "untuk mengeluarkan otaknya."
Media Al Arabiya secara independen memverifikasi keaslian gambar yang dibagikan di media sosial. Namun Taliban membantah terlibat dalam komentar yang dibuat kepada BBC.
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujaheed, mengatakan kepada BBC: "Kami mengetahui insiden itu, dan saya memastikan bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung."
Setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, mereka melancarkan serangan pesona untuk merehabilitasi citra mereka. Kelompok itu menjanjikan amnesti kepada pegawai pemerintah dan tentara dan berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan.
Aktivis dan jurnalis lokal, bagaimanapun, mengatakan kenyataan di lapangan sangat berbeda, dengan banyak laporan tentang penggeledahan rumah dan penangkapan orang-orang yang menurut Taliban tidak akan mereka balas.
Dan aktivis perempuan dan mantan pemimpin politik perempuan mengatakan bahwa mereka menduga akan diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Cara Mengatasi Biduran dengan Tepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menjelaskan penyebab biduran, salah sa...