Taman Borobudur Hadir di Museum Etnologi Vatikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Taman Borobudur yang merupakan simbol keberagaman dan harmoni kini hadir di Museum Etnologi Vatikan, setelah melalui proses pembangunan sekitar 10 bulan, demikian seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Vatikan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/10).
Peresmian Taman Borobudur itu dilakukan Presiden Kegubernuran Vatikan, Kardinal Giuseppe Bartello dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Indonesia, I Gde Pitana.
Acara peresmian Taman Borobudur yang dimeriahkan tarian Bali itu dihadiri sejumlah duta besar asing untuk Takhta Suci Vatikan, pejabat Vatikan, serta para biarawan dan biarawati Italia dan Indonesia.
Dalam sambutannya, Kardinal Bartello menyampaikan hadirnya Taman Borobudur di Museum Vatikan merupakan gambaran nyata dari hubungan persahabatan antara Indonesia dan Takhta Suci Vatikan.
"Keindahan menyatukan kita. Itulah simbol dan arti filosofis dari kehadiran Taman Borobudur di Vatikan. Semoga dengan hadirnya taman ini, pengunjung dapat menikmati dan memahami lebih jauh arti keharmonisan dalam keberagaman," kata Kardinal Bartello.
Sementara itu, Direktur Museum Vatikan Barbara Jatta juga mengungkapkan hal senada. Kehadiran Taman Borobudur merupakan bentuk perayaan persahabatan Indonesia dan Takhta Suci Vatikan.
Dia berharap, para pengunjung Taman Borobudur di Vatikan dapat melihat sedikit dari gambaran luas nilai-nilai harmoni dan keberagaman dari Indonesia.
I Gde Pitana dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa proyek Taman Borobudur di Vatikan mulai digarap sejak 2010 sebagai bentuk perwujudan hubungan yang kuat antara kedua pihak. Setidaknya terdapat 1.000 artefak dari Indonesia yang ada di Vatikan. Namun, khusus untuk Taman Borobudur, hanya sekitar 200 barang yang dipamerkan.
Dia berharap, dengan hadirnya Taman Borobudur, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung sedikit dari kekayaan budaya Indonesia dan arti penting Borobudur sebagai simbol dari keberagaman di Indonesia.
Taman Borobudur terdiri dari dua stupa besar Candi Borobudur yang terbuat dari aluminium, namun tampak seperti asli dan didatangkan langsung dari Muntilan, Jawa Tengah. Selain itu, terdapat hiasan relief atau mozaik di sepanjang tembok yang menggambarkan perjalanan hidup Siddhartha Gautama.
Vatikan diperkirakan setiap tahun dikunjungi sekitar tujuh juta wisatawan asing. Dengan adanya Taman Borobudur itu diharapkan para wisatawan asing tertarik untuk berkunjung langsung ke Indonesia. (voaindonesia.com)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Taman Borobudur yang merupakan simbol keberagaman dan harmoni kini hadir di Museum Etnologi Vatikan, setelah melalui proses pembangunan sekitar 10 bulan, demikian seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Vatikan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/10).
Peresmian Taman Borobudur itu dilakukan Presiden Kegubernuran Vatikan, Kardinal Giuseppe Bartello dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Indonesia, I Gde Pitana.
Acara peresmian Taman Borobudur yang dimeriahkan tarian Bali itu dihadiri sejumlah duta besar asing untuk Takhta Suci Vatikan, pejabat Vatikan, serta para biarawan dan biarawati Italia dan Indonesia.
Dalam sambutannya, Kardinal Bartello menyampaikan hadirnya Taman Borobudur di Museum Vatikan merupakan gambaran nyata dari hubungan persahabatan antara Indonesia dan Takhta Suci Vatikan.
"Keindahan menyatukan kita. Itulah simbol dan arti filosofis dari kehadiran Taman Borobudur di Vatikan. Semoga dengan hadirnya taman ini, pengunjung dapat menikmati dan memahami lebih jauh arti keharmonisan dalam keberagaman," kata Kardinal Bartello.
Sementara itu, Direktur Museum Vatikan Barbara Jatta juga mengungkapkan hal senada. Kehadiran Taman Borobudur merupakan bentuk perayaan persahabatan Indonesia dan Takhta Suci Vatikan.
Dia berharap, para pengunjung Taman Borobudur di Vatikan dapat melihat sedikit dari gambaran luas nilai-nilai harmoni dan keberagaman dari Indonesia.
I Gde Pitana dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa proyek Taman Borobudur di Vatikan mulai digarap sejak 2010 sebagai bentuk perwujudan hubungan yang kuat antara kedua pihak. Setidaknya terdapat 1.000 artefak dari Indonesia yang ada di Vatikan. Namun, khusus untuk Taman Borobudur, hanya sekitar 200 barang yang dipamerkan.
Dia berharap, dengan hadirnya Taman Borobudur, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung sedikit dari kekayaan budaya Indonesia dan arti penting Borobudur sebagai simbol dari keberagaman di Indonesia.
Taman Borobudur terdiri dari dua stupa besar Candi Borobudur yang terbuat dari aluminium, namun tampak seperti asli dan didatangkan langsung dari Muntilan, Jawa Tengah. Selain itu, terdapat hiasan relief atau mozaik di sepanjang tembok yang menggambarkan perjalanan hidup Siddhartha Gautama.
Vatikan diperkirakan setiap tahun dikunjungi sekitar tujuh juta wisatawan asing. Dengan adanya Taman Borobudur itu diharapkan para wisatawan asing tertarik untuk berkunjung langsung ke Indonesia. (Antara)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...