Taman Buku Dongkrak Minat Membaca Anak Rangkasbitung
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Relawan pemuda Lebak peduli (PLP) Rangkasbitung menyediakan taman buku untuk mendongkrak minat membaca di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat meningkat.
"Manfaat membaca itu luar biasa, sehingga diperkenalkan taman buku agar membaca menjadikan budaya warga," kata Ketua Koordinator PLP Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Jaka Putra, Senin (9/12).
Taman buku itu menggelar buku-buku bacaan di Alun-Alun Rangkasbitung pada akhir pekan,sekaligus hari bebas kendaraan atau free car day.
Buku-buku bacaan itu disediakan untuk dibaca pengunjung dari berbagai daerah di Kabupaten Lebak.
Mereka bisa langsung membaca buku di taman buku itu secara gratis sambil duduk lesehan.
Pengunjung lebih menyukai membaca di taman buku, terlebih lokasinya di bawah pohon dan cukup teduh.
Bahkan, sesekali tiupan angin hingga pembaca berlama-lama baca buku karena merasa keasyikan.
Taman buku itu buka sejak pagi sampai sore pada akhir pekan di Alun-alun Rangkasbitung.
"Kami berharap melalui taman buku itu dapat meningkatkan minat membaca di masyarakat," kata mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Latansa Mashiro Rangkasbitung.
Menurut dia, saat ini minat membaca masyarakat Kabupaten Lebak sangat rendah, sehingga dirinya merasa terpanggil untuk mendirikan taman buku yang lokasinya di Alun-alun Rangkasbitung.
Lokasi taman buku itu sangat indah, nyaman juga terdapat penghijauan dengan aneka tanaman.
Saat ini, kata dia, koleksi buku-buku taman buku terdapat 500 judul dan kebanyakan buku novel, akutansi dan manajemen serta buku anak-anak.
"Semua buku itu juga bantuan donatur dari masyarakat, mahasiswa dan STIE Latansa Mashiro," katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Lebak, Asep Komar mengapresiasi relawan PLP yang mendirikan taman buku untuk membudayakan minat membaca meningkat.
Saat ini, minat membaca warga Lebak cukup signifikan hingga mencapai 32 persen dari jumlah penduduk 1,2 juta.
Meningkatnya minat membaca itu karena adanya Instruksi Bupati Nomor 41 Tahun 2018 tentang pembangunan sarana dan prasarana membaca di sudut-sudut area publik.
Selain itu juga adanya partisipasi masyarakat, termasuk relawan PLP yang mengajak masyarakat agar membudayakan membaca.
Begitu juga di tempat keramaian di antaranya pasar, terminal, stasiun, rumah sakit dan puskesmas juga terdapat sudut membaca.
"Kami mewajibkan semua dinas pemerintah, tempat keramaian agar membuat sarana dan prasarana sudut membaca," ujar Asep Komar. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...