Taman Safari Bantah Bius Singa untuk Foto
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Investigator senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Marison Guciano, mengatakan singa-singa di Taman Safari Indonesia diduga telah dibius untuk bisa berfoto bersama pengunjung.
"Video itu diambil sekitar empat hari lalu, awalnya kita hanya melihat itu kejam, karena di video singa tampak begitu lelah lalu dipaksa bangun," kata Marison pada Rabu (6/4) di Jakarta, seperti diberitakan Antara.
Video itu diunggah ke Facebook pada Selasa (5/4) lalu oleh Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, lembaga yang fokus pada isu perdagangan satwa. Dalam keterangannya mereka mengatakan singa itu "dipaksa bangun untuk berfoto bersama pengunjung" dan "terlihat seperti dibius."
"Pas diunggah di media sosial, seorang rekan yang tahu perihal satwa mengatakan, perilaku mengantuk si singa itu bukan mengantuk biasa, katanya itu diberi semacam obat bius untuk binatang, sejenis ketamine, itu kami duga supaya singanya tidak aktif bergerak," katanya.
Video singa yang tampak mengantuk, dan dipaksa bangun oleh petugas untuk berfoto bersama para pengunjung itu sudah tersebar viral di media sosial, di laman Facebook fanpage Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, mayoritas pengunjung mengecam perlakuan Taman Safari Indonesia yang dinilai kejam.
"Kami minta kementerian KLHK, melakukan investigasi bersama terkait hal itu. Sekarang kami akan mencoba berkomunikasi dengan KLHK dan ingin memastikan apakah singa itu benar-benar diberi obat bius atau tidak."
"Ke depan kami minta supaya eksploitasi terhadap binatang dihentikan, kesejahteraan satwa harus diutamakan daripada menggarap nilai komersial," kata Marison yang mengaku telah menyurati Asosiasi Dunia Kebun Binatang dan Aquaria (WAZA), untuk turut menyelidiki kasus tersebut.
Sementara itu, pihak Taman Safari Indonesia membantah telah memberi obat bius pada singa.
"Itu baru dugaan, saya tegaskan, Taman Safari tidak membius," kata perwakilan dari Taman Safari, Yulius H Suprihardo.
"Seperti diketahui, singa, harimau dan hewan-hewan sejenis itu sebenarnya adalah hewan-hewan yang aktif di malam hari, mereka punya jam tidur sampai 20 jam, jadi mungkin yang sedang dilihat itu saat sedang tidur. Tidak benar kalau disebut dibius."
Yulius menambahkan, singa yang biasa diajak berfoto bersama pengunjung adalah singa usia satu bulan yang masih ditangani "keeper" dari "nursery room" binatang.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...