Tanah Abang Kesulitan Lahan Parkir
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aktivitas perdagangan di Blok G Pasar Tanah Abang saat ini memiliki keterbatasan menyediakan lahan parkir bagi pengunjung yang hendak berbelanja. Keterangan ini dikemukakan Namen Suhandi, manajer Blok G Pasar Tanah Abang pada Kamis (7/8).
“Jangankan untuk menampung kendaraan pengunjung, pedagang yang jumlahnya mencapai 700 orang itu terkadang kendaraannya sering tidak tertampung,” kata Namen Suhandi.
Para calon konsumen yang kesulitan mencari tempat untuk memarkir kendaraan membuat aktivitas perdagangan di tempat tersebut relatif sepi dari pengunjung. Bahkan, untuk menampung kendaraan pedagang setempat saja, lahan parkir yang ada sudah tidak mampu lagi.
Menurut Suhandi, keterbatasan lahan parkir mengakibatkan lalu lintas kendaraan di sekitar Blok G menjadi macet. “Karena tersendat, pengunjung malas datang ke lokasi belanja,” lanjut Namen.
Karena itu, untuk menarik minat pengunjung selain mulai mengoperasikan eskalator, pengelola Blok G juga berencana memperluas lahan parkir di sekitar lokasi tersebut. Lahan yang akan dijadikan untuk perluasan parkir Blok G tersebut dengan membebaskan lahan milik warga.
Saat ini Pemprov DKI dan pihak pengelola Blok G baru sekedar mewacanakan menambah luas area parkir. “Rencananya tanah milik warga yang berada di belakang gedung ini yang akan dijadikan lahan buat parkir. Tapi kita sampai saat ini belum sosialisasikan ke warga, karena buat pembebasan lahan itu wewenangnya ada di Pemprov,” lanjut Namen.
Salma (35), Ketua RT 02 RW 09 Kelurahan Tanah Abang mengakui, sudah mengetahui akan adanya isu perluasan lahan parkir oleh pihak pengelola gedung Blok G. “Warga saya setuju saja, asalkan biaya penggantiannya sesuai keinginan warga,” lanjut Salma.
Salma menyampaikan bahwa saat ini warga menginginkan ganti rugi yang layak sebesar 15 hingga 20 juta rupiah per meter. “Saya pikir cukup wajar kita minta segitu, mengingat lokasi ini (Blok G) merupakan posisi yang strategis. Pasar Tanah Abang kawasan tekstil terbesar se-Asia Tenggara, kalau kita dapat dengan nilai segitu, wajar kok," tutup Salma.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pada Selasa (10/6) di Balai Kota, Jakarta, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kebingungan mengatasi membandelnya para pedagang blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta yang kembali berjualan di pinggir jalan di luar blok G, Tanah Abang. “Makanya kita akan tangkap. Kita akan razia nanti besar-besaran,” kata Basuki.
Basuki meyakini masalah pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang memang masalah klasik sejak pemerintahan gubernur-gubernur DKI terdahulu yang terbiasa kucing-kucingan dengan petugas. “Kita lagi pikirkan caranya gimana nih. Kita mau tangkap yang nyewainnya,” tambah Basuki.
Wakil Gubernur asal Bangka Belitung ini mengatakan salah satu cara membuat para pedagang jera dan kapok berjualan yakni dengan menyita barang dagangan PKL yang terazia. Pada Minggu (8/6) para PKL Tanah Abang kembali kambuh dan balik lagi ke jalan. Para PKL memadati depan Blok G hingga ke Blok A dan mengisi satu lajur badan jalan. Para PKL itu nekat berjualan di pinggir jalan meski Satpol PP kerap melakukan razia. (beritajakarta.com)
Editor : Bayu Probo
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...