Tanah Ambles di Florida, Karena Lubang Di Bawah Tanah
FLORIDA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah lubang (sinkhole) terbuka terjadi di sebuah resort di Florida, Amerika Serikat, Minggu (11/8). Hal itu meruntuhkan satu sampai tiga bangunan bertingkat lalu menarik benda lainnya perlahan-lahan ke dalam tanah.
Diperkirakan 35 tamu selamat tanpa cedera. Lubang selebar 50 kaki (15 meter), kedalaman 15 kaki (4,5 meter) tersebut memecahkan kaca-kaca dalam bangunan, memadamkan lampu, dan mengguncang tanah di Summer Bay Resort di Clermont, sekitar 10 mil sebelah barat Walt Disney World.
Kejadian itu membuat masyarakat panik dan bertanya-tanya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana dan mengapa terjadi sinkhole, National Geographic berbicara dengan Randall Orndorff dari U.S Geological Survey.
Sinkhole adalah ambles dari dalam dengan ciri lubang berbentuk mangkuk yang terbentuk ketika kekosongan bawah tanah menciptakan depresi (tekanan penurunan) yang menenggelamkan segala sesuatu di sekitarnya.
Berapa Banyak Tipe Sinkhole yang Ada?
Ada dua jenis, satu disebut sinkhole cover-subsidence, bisa ditemukan di tempat-tempat seperti Lembah Shenandoah, atau dalam tanah berpasir di mana ada kekosongan bawah tanah. Tanah di permukaan membentuk diri sendiri menjadi gua di dalam bebatuan, tanah tersebut perlahan-lahan reda. Jadi hal ini bukan termasuk bencana. Ini terbentuk dari waktu ke waktu. Bisa jadi selama bertahun-tahun, bisa lebih dari ratusan ribu tahun.
Jenis lain adalah apa yang disebut sinkhole cover-collapse. Tipe seperti ini yang menjadi pemberitaan. Cenderung terjadi pada tanah liat, karena tanah liat tercampur dengan tanah dan menjadi seperti lem. Ketika terbentuk depresi, tanah terperosok ke dalam sebuah gua di bawah, dan menciptakan kekosongan dalam tanah yang terus bergerak ke atas. Kita tidak bisa melihatnya di permukaan. Tiba-tiba tanah di atas kekosongan tersebut tidak bisa menahan lagi dan kemudian runtuh, seperti kita lihat di Florida hari Minggu itu.
Apakah Aktivitas Manusia Menyebabkan Sinkholes?
Ya. Kadang-kadang di daerah karst (struktur tanah tidak teratur terbentuk ketika batuan seperti kapur melarut). Ketika Anda mengebor sumur mencari air atau saat Anda menarik air keluar dari tanah untuk tujuan pertambangan. Hal tersebut menurunkan tingkat air tanah, dan tanah yang berada di atas terperosok perlahan ke bawah.
Kita juga memicu sinkhole ketika kita membuat tempat parkir dan bangunan, karena mengubah yang kita sebut daur hidrologi. Alih-alih air meresap ke tanah secara alami, air justru mengalir ke tempat lain dan menjadi terkonsentrasi di permukaan tanah pada satu titik. Contohnya sinkhole Guatemala terjadi karena manusia, bukan alam.
Negara, Wilayah atau Daerah Mana yang Rawan?
Jika kita berbicara tentang batu kapur, kita bicara tentang AS timur yaitu Florida, hampir seluruh wilayah negara bagian tersebut dapat diklasifikasikan sebagai karst, yang berarti memiliki potensi lubang.
Kemudian lihat medan kapur lainnya. Seperti Great Valley di Pennsylvania, bahkan bagian timur New York, semua jalan yang melalui Tennessee sampai Alabama merupakan daerah yang cukup rawan. Begitu juga Ozarks di Missouri. Dan Indiana, dan sudut tenggara Minnesota.
Selain itu sebalah timur Oklahoma, di mana rata-rata curah hujan per tahun sekitar 30 inci. Tapi ke arah Barat di lingkungan gersang seperti Black Hills di Dakota Selatan dan Wyoming, daerah di New Mexico, bagian dari Oklahoma, terdapat batuan gipsum, yang merupakan batuan mudah larut lainnya. Ini adalah batu yang keras dan halus ketika kering, tetapi cenderung melarut cukup cepat jika banyak hujan yang terjadi.
Dan kemudian ada kubah garam di Daisetta, sebuah kota di timur Texas yang merupakan tempat dengan lebar 600 kaki, kedalaman sinkhole 150 kaki pada tahun 2008. Situasi yang sama terjadi di mana bukit garam runtuh di musim panas lalu di Bayou Corne, di Louisiana. Kejadian tersebut seumpama menaruh garam dalam gelas dan menuangkan air di dalamnya, garam menghilang karena larut.
Bagaiman Negara Lainnya yang Rawan?
Meksiko dan Belize adalah kawasan karst. Begitu juga sebagian dari Italia. Seluruh wilayah Yugoslavia, Slovenia, Kroasia adalah zona ambles utama. Begitu juga daratan Cina, dan juga Rusia. Pada dasarnya terjadi di seluruh dunia. Orndorff tahu wilayah wilayah tersebut karena bagian dari kelompok yang menyusun peta karst dunia.
Apakah Frekuensi Sinkhole Akan Meningkat?
Jawabannya adalah kita tidak tahu, karena kita tidak punya data yang cukup. Sinkholes tidak meluas peristiwa seperti badai atau gempa bumi. Mereka sangat terlokalisasi. Banyak kawasan karst adalah pertanian, karena mereka cenderung memiliki tanah pertanian yang sangat baik. Dan lubang-lubang terjadi sepanjang waktu di ladang-ladang petani.
Tapi tidak ada data nasional atau internasional wilayah yang ambles. Namun, karena penduduk kita terus tumbuh dan kita sendiri yang mengembangkan daerah yang rawan, kita tampaknya akan melihat lebih banyak sinkhole dan lebih banyak penduduk yang terkena dampaknya.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...