Tanah Longsor di Natuna, 10 Tewas, 42 Orang Masih Dicari
NATUNA, SATUHARAPAN.COM-Tim penyelamat mencari 42 orang yang masih hilang pada hari Selasa (7/3) setelah dua tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat melanda desa-desa di sebuah pulau di Kabupaten Natuna, kata pejabat bencana.
Puluhan tentara, polisi, dan relawan ikut melakukan pencarian di desa Genting dan Pangkalan di pulau terpencil yang dikelilingi perairan berombak dan gelombang tinggi di gugusan Natuna di tepi Laut China Selatan. Ada laporan 42 orang terjebak di 27 rumah yang terkubur di bawah berton-ton lumpur dari perbukitan sekitarnya.
Badan penanggulangan bencana Natuna menurunkan jumlah korban tewas pada hari Selasa pagi menjadi 10 dari 11 orang, meskipun ada kekhawatiran akan meningkat. Dikatakan di situsnya bahwa penyelamat menarik delapan orang terluka dari tanah longsor, empat di antara mereka dalam kondisi kritis dan telah dilarikan ke rumah sakit di kota Pontianak di pulau Kalimantan, sekitar 285 kilometer jauhnya.
Tanah longsor membuat lebih dari 1.200 orang mengungsi ke pusat-pusat evakuasi dan tempat penampungan lainnya.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, mengatakan pihak berwenang masih mengumpulkan informasi tentang korban dan kerusakan skala penuh di daerah yang terkena dampak. Dia mengatakan dua helikopter dan beberapa kapal yang membawa penyelamat dan pasokan bantuan, termasuk tenda, selimut, makanan, dan tim medis, telah berangkat dari Jakarta dan pulau-pulau terdekat.
“Distribusi bantuan sulit karena korban luka dan pengungsi tersebar dan sulit dijangkau,” kata Muhari, dan operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh cuaca hujan di sekitar lokasi bencana, putusnya jalur komunikasi dan kurangnya alat berat. (dengan AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...