Tanah Longsor Terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah, 17 Orang Meninggal
PEKALONGAN, SATUHARAPAN.COM-Hujan deras dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi di Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sejak hari Senin (21/1) malam hingga Selasa (22/1) pagi mengakibatkan tanah longsor dan menewaskan 17 orang.
Longsor besar di Petungkriono ada 17 orang meninggal dunia sudah ditemukan dan 15 orang belum ditemukan. Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq di Pekalongan, hari Selasa (21/1) mengatakan, banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan telah mengakibatkan longsor, tetapi yang paling parah ada di Kecamatan Petungkriono.
Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana di lokasi bencana.
"Akan tetapi akibat kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan jalan terputus, maka kami minta pemerintah pusat dan Pemprov Jateng bisa membantu bencana ini. Kami terpaksa harus memutar menuju lokasi bencana melalui daerah tetangga," katanya.
Fadia Arafiq mengatakan pihaknya akan mengusulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait bencana tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Munir mengatakan pihaknya menyampaikan bela sungkawa pada keluarga korban meninggal di Kecamatan Petungkriono.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih pada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bupati Pekalongan yang langsung bertindak melakukan evakuasi para korban.
"Kami sampaikan terima kasih pada Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan para relawan, yang sudah mengevakuasi para korban pada 00.00 WIB (Selasa pagi). Kami minta semua pihak siaga dengan adanya bencana ini dan warga yang berada di aliran sungai agar pindah lokasi," katanya.
Bantuan Kemensos
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa pihaknya telah menugaskan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial untuk membantu BNPB dalam mengevakuasi korban longsor di Pekalongan, Jawa Tengah.
"Kami sudah kirimkan Task Force Tagana atau pasukan khusus Tagana yang sudah terlatih ke lokasi,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, di Jakarta, hari Selasa (21/1). Selain membantu evakuasi korban, Tagana juga diminta untuk membuat dapur umum guna melayani petugas evakuasi dan para korban bencana longsor di Pekalongan. Kemensos pun memastikan akan memenuhi kebutuhan permakanan korban terdampak.
Bantuan untuk korban longsor di Kabupaten Pekalongan itu juga telah didistribusikan ke lokasi. Bantuan telah dikirim dari Gudang Sentra Terpadu Kartini Temanggung pada Selasa untuk menuju ke Kabupaten Pekalongan.
Bantuan logistik dan kesiapsiagaan bencana yang didistribusikan Kemensos terdiri atas 300 paket perlengkapan keluarga, 600 paket pakaian anak, 5.000 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 3.000 paket lauk-pauk siap saji.
Hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Senin (20/1) di Kabupaten Pekalongan sehingga menyebabkan terjadi bencana tanah longsor. Kondisi tanah yang labil lalu memperparah dampak longsor. Sebanyak 11 kecamatan terdampak bencana tersebut. Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun Tim Tagana di lapangan, terdapat 17 korban meninggal dunia dengan sepuluh korban lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, upaya pencarian korban lainnya hingga kini masih terus berlangsung.
Petugas Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan terus mempercepat pencarian ahli waris korban meninggal dan korban luka untuk rencana penyaluran santunan. Sementara itu, korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di puskesmas dan rumah sakit setempat.
Editor : Sabar Subekti
Wakil Menlu Taliban Kritik Larangan Pendidikan bagi Perempua...
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Seorang tokoh senior Taliban telah mendesak pemimpin kelompok itu untuk menca...