Tanah Longsor Terjadi di Sumedang, 11 Orang Tewas
Korban termasuk Danramil Cimanggung dan Petugas BPBD akibat longsor susulan ketika mereka sedang mengevakuasi korban.
SUMEDANG, SATUHARAPAN.COM-Tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, kembali terjadi pada hari Sabtu (9/1), sekitar 19.30 WIB. Sebelumnya longsor telah terjadi di sekitar kawasan tersebut pada pukul 16.00 waktu setempat.
Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang pada hari Minggu (10/1) mencatat korban meninggal 11 orang, dan luka-luka 18 orang.
Menurut keterangan tertulis BNPB, Danramil Kecamatan Cimanggung, Kapt. Inf. Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang di antara yang menjadi korban. Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama. Berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan masi ada orang yang tertimbun longsoran susulan.
Korban dari Tim Evakuasi
Pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi. Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat satu jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor. Selain itu, ada 14 rumah yang rusak berat akibat longsor yang pertama, yang diduga juga menimbun 12 warga.
Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada hari Sabtu malam bahwa hujan telah reda. Hingga semalam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim. Kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran.
Potensi Hujan
Intensitas hujan tinggi pada hari Sabtu menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.
Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektare.
Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada hari Minggu ini dan Senin besok, Kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan dan disertai petir. Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
BNPB berharap masyarakat waspada dan siaga mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...